Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Progres Bendungan Sukamahi dan Ciawi Diklaim Capai 75%

Insi Nantika Jelita
03/8/2021 12:30
Progres Bendungan Sukamahi dan Ciawi Diklaim Capai 75%
Foto udara pembangunan Bendungan Sukamahi di Bogor, Jawa Barat, Senin (20/1).(Ant/Hafiz Mubarak)

UNTUK mengurangi kerentanan bencana banjir kawasan Metropolitan Jakarta, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupaya menyelesaikan proyek Bendungan Kering (dry dam) Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Progres pembangunan tersebut dilaporkan sudah mencapai 75%.

Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono menuturkan, Bendungan Sukamahi dan Ciawi merupakan dry dam yang memang khusus dibangun untuk mengendalikan atau untuk pengendali banjir saja. Sebagai bendungan kering, maka pengoperasinnya akan berbeda dengan bendungan lain, yang mana kedua bendungan ini baru akan digenangi air pada musim hujan. Sementara, pada musim kemarau bendungan ini kering.

"Dua bendungan ini tidak akan menampung air, karena air hujan hanya ditampung sementara dan dialirkan sekecil mungkin ke Sungai Ciliwung, sehingga diatur debitnya yang harus mengalir saat musim hujan," ungkapnya dalam keterangannya, Selasa (3/8).

Pengoperasian kedua bendungan akan menggunakan Aplikasi Sistem Manajemen Air Terpadu (SIMADU) Kementerian PUPR dengan memanfaatkan data klimatologi dari BMKG yang menampilkan laporan kejadian banjir/kekeringan, prakiraan cuaca dan prakiraan banjir dan kekeringan.

PUPR kemudian menjelasakan, pembangunan Bendungan Sukamahi sudah direncanakan sejak tahun 1990-an dan mulai dibangun 2017 dengan progres saat ini mencapai 78,96% dan capaian pembebasan lahan 95,01%. Kontrak pembangunannya senilai Rp464,93 miliar dengan kontraktor pelaksana PT. Wijaya Karya-Basuki KSO.

Untuk desain bendungan tersebut ialah tipe urugan random inti miring dengan tinggi puncak 55 meter, lebar 9 meter dan panjang 169 meter. Bendungan Sukamahi memiliki daya tampung 1,68 juta m3 dan luas area genangan 5,23 hektare dengan manfaat mereduksi banjir sebesar 15,47 m3/detik.

Sementara, progres konstruksi Bendungan Ciawi saat ini sudah sebesar 79,44% dengan capaian pembebasan lahan 97,67%. Kontrak pembangunannya senilai Rp 798,70 miliar dengan kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya dan PT. Sacna (KSO).

Untuk Bendungan Ciawi, PUPR menyebut, juga memiliki desain yang mirip dengan Bendungan Sukamahi dengan tipe urugan random inti miring dengan tinggi puncak 55 meter, lebar 9 meter dan panjang 334,5 meter. Bendungan Ciawi memiliki volume tampung 6,05 juta m3 dan luas area genangan 39,40 hektare untuk mereduksi banjir sebesar 111,75 m3/detik.

Pembangunan Bendungan Sukamahi dan Ciawi sendiri di bawah tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR dengan target selesai 2021. Dari data debit banjir kala ulang 50 tahun-an, dibangunnya Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi dapat mengurangi debit banjir di Pintu Air Manggarai sebesar 577,05 m3/detik. (OL-13)

Baca Juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, 100 Titik Penyekatan di Jabodetabek Masih Berlaku



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya