Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kadishub DKI Tegaskan Pengemudi Ojol Wajib Pakai STRP

Hilda Julaika
14/7/2021 14:40
Kadishub DKI Tegaskan Pengemudi Ojol Wajib Pakai STRP
Pengemudi ojek online menunggu order(MI/ANDRI WIDIYANTO)

KEPALA Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo menegaskan semua pengemudi ojek online (ojol) harus menggunakan Surat Tanda Pekerja Terdaftar (STRP) saat beroperasi.

Hal ini sesuai dengan Instruksi Gubernur Nomor 44 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pengendalian Mobilitas Penduduk Dalam PPKM Darurat Covid-19. Hal ini berlaku untuk seluruh pekerja di sektor esensial dan kritikal.

“Seluruh pekerja esensial dan kritikal itu wajib melakukan registrasi dan kemudian mendapatlan surat standar registrasi pekerja yang diterbikan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta,” jelas Syafrin di Polda Metro Jaya, Rabu (14/7).

Sehingga, lanjutnya, untuk setiap pekerja yang masuk ke dalam dua sektor usaha tersebut wajib menyertakan STRP. Termasuk untuk pengemudi transportasi online dari perusahaan aplikasi transportasi mana pun.

“Saya sampikan bahwa untuk seluruh ojek online (ojol) apakah itu mereka dari perusahaan atau aplikasi Grab, Gojek maupun perusahaan aplikasi maksim dan seperti Shopee dan seluruhnya sudah mendapatkan STRP yang sudah diterbikan oleh dinas tersebut,” tegasnya.

Baca juga: 84 Ribu Karyawan Mal Terancam PHK Akibat PPKM Darurat

Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta Pemprov DKI mengkaji ulang kebijakan dan memberi kemudahan untuk pengemudi transportasi online dalam mengurus STRP.

“Pengemudi transportasi online dan buruh bangunan bukan karyawan formal perusahaan tapi hanya mitra, sebagian juga pekerja harian yang tidak punya surat tugas dari perusahaan,” ujar anggota Komisi B DPRD DKI dari Fraksi PSI Eneng Malianasari.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta diminta untuk beradaptasi mengakomodir kebutuhan warga pekerja individu sehingga STRP dapat diterbitkan dan mereka bisa kembali bertugas.

Eneng memberi contoh untuk pengemudi Transportasi Online, lampiran surat tugas perusahaan seharusnya dapat diganti dengan tampilan status pengemudi aktif yang ada di aplikasi.

“Pada pemeriksaan selain STRP bisa juga diperiksa status aktif di aplikasi yang dicocokan dengan KTP untuk menghindari penyelewengan,” tambahnya.

Eneng mengingatkan bahwa transportasi online merupakan layanan jasa esensial yang turut mendukung pelaksanaan PPKM dari mulai mengantarkan belanjaan pasar dan kebutuhan warga lainnya hingga layanan antar rumah makan.

“Transportasi online harus didukung karena dalam kesehariannya sering keluar masuk wilayah Jakarta dan melewati pos penyekatan,” kata dia. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya