Komunitas B2W Minta Pemprov Tidak Manjakan Pesepeda Road Bike

Putri Anisa Yuliani
11/6/2021 16:46
Komunitas B2W Minta Pemprov Tidak Manjakan Pesepeda Road Bike
Pengguna sepeda road bike melintas di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang(MI/ANDRI WIDIYANTO)

KOMUNITAS pesepeda Bike to Work (B2W) meminta agar Pemprov DKI Jakarta menyediakan kawasan khusus bagi sepeda Road Bike dan bukan jalur khusus di jalanan umum seperti saat ini.

Komunitas B2W bersama Koalisi Pejalan Kaki, dan Road Safety Associations (RSA) diketahui memprotes penyediaan jalur khusus Road Bike di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang yang diadakan setiap Sabtu-Minggu pagi karena tidak sesuai standar keselamatan dan diskriminatif.

Ketua Tim Advokasi B2W Indonesia Fahmi Saimima menjelaskan, di Jakarta dan sekitarnya sudah cukup banyak contoh kawasan-kawasan yang diperuntukkan bagi penggiat hobi tertentu. Seperti Pulomas yang menyediakan arena untuk BMX Cross, Velodrome dapat disewa untuk peminat sepeda Track Bike, BMX Flatland tersedia di Satharlan Bike Park Halim Perdana Kusuma, hingga MTB di Taman Kota, Tangerang.

"Semua sesuai dengan jenis genre dan juga fungsinya. Kami mengusulkan kawasan khusus bukan jalan umum. Contoh kawasan Pulau Reklamasi PIK, JIExpo Kemayoran atau Sentul," kata Fahmi saat dikonfirmasi, Jumat (11/6).

Baca juga: Pengguna Road Bike di Sudirman-Thamrin Kian Meningkat

Selain itu, solusi lainnya adalah tetap menggunakan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang namun, bukan hanya Road Bike yang diperbolehkan melintas di sana melainkan juga para pejalan kaki dan pengguna sepeda jenis lainnya.

Ia mencontohkan, kepolisian menggunakan diskresinya untuk mengizinkan Jl Jenderal Sudirman - Jl MH Thamrin menjadi area 'car free day'. Dalam gelaran CFD, bukan hanya pejalan kaki yang boleh menggunakan kawasan itu tetapi juga para pesepeda, penggiat Skateboard, dan alat transportasi lainnya yang dikategorikan sekaligus sebagai hobi tanpa mesin bermotor.

"Peralihan fungsi jalan untuk 'public space', untuk berolahraga semua kalangan, untuk sosialisasi warga. Bisa saja diskresi itu dipakai di JLNT Kampung Melayu, misal dengan cara yang sama 'Reclaim the Street for Public Space'. Nanti tinggal diatur jalan sebelah kanan buat ngebut, jalan yang kiri untuk rekreasi berolahraga publik," tukasnya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya