PT MRT Jakarta masih melakukan proses pembangunan Fase 2A Bundaran HI-Kota. Melewati banyak bangunan cagar budaya, dalam proses penggalian untuk infrastruktur yang keseluruhannya di bawah tanah, PT MRT Jakarta pun menemukan 'harta karun'.
Harta Karun itu ialah berbagai artefak dari Cina yang terkubur belasan meter di bawah tanah tepat di lokasi pembangunan yang ini dilakukan di Bundaran HI hingga Monas.
"Ya ada beberapa seperti potongan keramik dan koin-koin logam," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, Senin (31/5).
Beberapa artefak tersebut dipamerkan di galeri MRT Fase 2A di Monas. Namun, tak sembarang warga bisa memasuki galeri mini yang ada di dalam proyek pembangunan tersebut.
William menyebutkan banyaknya bangunan cagar budaya dan artefak-artefak yang ditemukan menjadi salah satu tantangan dalam pembangunan MRT Fase 2A. Ia harus berhati-hati serta berkonsultasi penuh dengan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta serta Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI Jakarta.
Baca juga: Pandemi Bisa Timbulkan Generation Loss di Sektor Pendidikan
"Selain itu kita memasang alat di gedung-gedung yang merupakan cagar budaya di sekitar rute Fase 2A. Kalau misalnya kita sedang bor lalu ada tanda-tanda gangguan, kita langsung hentikan sementara untuk melihat seberapa jauh gangguan tersebut. Ini bentuk kehati-hatian kita," ungkapnya.
William mengatakan, tak semuanya benda bersejarah yang ditemukan akan ditempatkan di galeri MRT. Bila benda tersebut memiliki nilai sejarah yang tinggi, pihaknya harus berkonsultasi dengan TACB maupun TSP.
"Kalau harus dimuseumkan ya harus. Tapi kalau tidak, kami boleh pamerkan dj galeri kami," tukasnya. (OL-4)