Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
KOIN-koin emas yang ditemukan di lepas pantai Kolombia terkonfirmasi berasal dari kapal galeon Spanyol San José. Kapal harta karun yang tenggelam tahun 1708 dalam pertempuran meriam dengan kapal perang Inggris.
Kapal galeon tersebut membawa hingga 200 ton (180 metrik ton) emas, perak, dan batu mulia mentah saat tenggelam. Nilai modern dari harta karun ini diperkirakan bisa mencapai US$17 miliar (sekitar Rp275 triliun).
Pemerintah Kolombia berharap dapat mengambil sebagian artefak tersebut untuk dimasukkan ke dalam museum khusus. Namun, terdapat klaim tandingan, termasuk dari pemerintah Spanyol yang menegaskan bangkai kapal angkatan lautnya, tidak peduli seberapa tuanya, tetap menjadi milik Spanyol.
Penulis studi baru yang diterbitkan Selasa (10/6) di jurnal Antiquity, termasuk peneliti dari Angkatan Laut Kolombia dan otoritas setempat lainnya. Mereka menganalisis gambar yang diambil kendaraan kendali jarak jauh (ROV) terhadap puluhan koin emas kasar yang kini tersebar di sekitar bangkai kapal di kedalaman sekitar 600 meter (1.970 kaki).
Pada 2015, pemerintah Kolombia mengumumkan menemukan kapal San José di perairan Karibia Kolombia dekat kota Cartagena. Pengamatan terhadap bangkai kapal dilakukan selama empat ekspedisi ROV pada 2021 dan 2022.
Menurut studi tersebut, hasil pengamatan mengonfirmasi koin-koin dan puing-puing di sekitarnya memang berasal dari kapal San José yang tenggelam tahun 1708.
Para peneliti melaporkan melihat puluhan koin emas kasar di berbagai lokasi dalam bangkai kapal, dikelilingi artefak lain seperti muatan kapal, meriam, dan barang-barang kehidupan sehari-hari di atas kapal lebih dari 300 tahun lalu.
Mereka menggunakan fotografi resolusi tinggi untuk memeriksa koin-koin tersebut secara detail, dan menemukan bahwa rata-rata diameter koin adalah 32,5 mm (1,3 inci) dengan berat sekitar 27 gram (sekitar 1 ons).
Gambar dari ROV mengungkap desain koin tersebut. Salah satu sisinya menampilkan variasi salib Yerusalem — satu salib besar dikelilingi oleh empat salib kecil — serta perisai dengan gambar kastel dan singa. Di sisi belakang, koin menampilkan “Pilar Hercules Bermahkota di atas ombak laut,” dengan desain ombak yang khas dari Lima Mint (percetakan uang logam di Lima), menurut laporan studi.
Mereka juga mencatat adanya tanda-tanda khas yang ditempa ke dalam logam, termasuk tanda pemeriksa kualitas logam (assayer) dari percetakan uang logam Spanyol di Lima — kini ibu kota Peru — pada 1707.
Dengan membandingkan hasil pengamatan mereka dengan catatan kolonial, para peneliti menyimpulkan koin-koin dan artefak lainnya memang berasal dari kapal San José.
Penulis utama studi, Daniela Vargas Ariza, seorang arkeolog maritim dari Sekolah Kadet Angkatan Laut Almirante Padilla di Cartagena dan Institut Antropologi dan Sejarah Kolombia di Bogotá, mengatakan koin-koin kolonial Spanyol ini sering kali dibuat dari emas atau perak batangan.
“Koin yang ditempa secara manual dan berbentuk tidak beraturan — dikenal sebagai cobs dalam bahasa Inggris dan macuquinas dalam bahasa Spanyol — merupakan mata uang utama di Amerika selama lebih dari dua abad,” katanya dalam pernyataan.
Bangkai kapal San José merupakan salah satu yang paling berharga yang pernah ditemukan, dan kini menjadi subjek sengketa hukum yang intens mengenai siapa yang berhak mengambilnya — meskipun belum diketahui apakah hal itu benar-benar memungkinkan. Pemerintah Kolombia berharap sebagian dari harta karun tersebut dapat dijual untuk membiayai upaya pemulihan arkeologis kapal secara keseluruhan, namun undang-undang Kolombia bisa melarang penjualan benda yang dianggap sebagai artefak sejarah.
Spanyol juga mengklaim bangkai kapal dan seluruh harta karunnya berdasarkan konvensi internasional tentang Hukum Laut, yang menyatakan bahwa bangkai kapal angkatan laut tetap menjadi milik negara asalnya. Namun, Kolombia belum meratifikasi konvensi tersebut, dan para kritikus berpendapat bahwa ketentuan itu seharusnya hanya berlaku untuk teknologi kapal perang modern, bukan bangkai kapal harta karun berusia ratusan tahun.
Kapal San José memimpin armada harta karun yang terdiri dari 18 kapal dari Cartagena menuju Eropa pada 8 Juni 1708, saat diserang oleh skuadron yang terdiri dari lima kapal perang Inggris. Saat itu, Inggris merupakan musuh Spanyol dalam Perang Suksesi Spanyol.
Tiga kapal galeon terbesar Spanyol membalas dengan tembakan meriam, tetapi San José meledak dan tenggelam ketika persediaan mesiu di dalamnya meledak. Sebagian besar armada Spanyol lainnya berhasil melarikan diri ke pelabuhan Cartagena. (Live Science/Z-2)
Badan Keamanan dan Situasi Darurat Wilayah Otonomi Madrid menyatakan 180 orang dievakuasi akibat kebakaran hutan tersebut.
Lebih dari seribu orang dievakuasi di Spanyol akibat kebakaran hutan yang terus meluas.
Pemerintah Kota Jumilla di Spanyol melarang umat Muslim menggunakan fasilitas umum untuk Idul Fitri dan Idul Adha. Kebijakan ini menuai kecaman luas.
Jerman dan Spanyol mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, meskibelum cukup mengatasi krisis.
Fosil di Gran Dolina ungkap balita Homo antecessor dipenggal dan dimakan 850.000 tahun lalu, bukti kanibalisme tertua di Eropa.
Momen burung camar tabrak kokpit jet tempur Eurofighter Spanyol di San Javier terekam kamera. Kanopi jet senilai Rp1,6 triliun rusak, pilot selamat.
Seorang pengguna detektor logam di Inggris Utara menemukan harta karun dari Zaman Besi yang dikenal sebagai "Melsonby Hoard."
Harta karun Galloway, yang ditemukan di Skotlandia Barat tahun 2014, kini terungkap memiliki pesan runik yang mengindikasikan kekayaan tersebut adalah milik "masyarakat."
Penemuan mengejutkan telah terjadi di Katedral Vilnius, Lithuania, dengan ditemukannya harta karun bersejarah yang tersembunyi selama beberapa dekade.
Penemuan luar biasa terjadi di East Lomond, dekat desa Falkland, Fife, Skotlandia. Dalam sebuah proyek arkeologi sukarela, para penggali menemukan gagang tombak perunggu langka
NASA baru-baru ini mengungkapkan penemuan yang mengejutkan di Planet Mars, yang dianggap sebagai “harta karun” oleh para ilmuwan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved