Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DKI Jakarta membutuhkan sebanyak 1,8 juta sumur resapan. Dalam rangka penanggulangan banjir di Jakarta. Menurutnya, 1,8 juta sumur resapan ini adalah kebutuhan Jakarta bukan target tahunan atau per periode kepemimpinan.
“Pertama, perlu kami jelaskan kembali, yang dimaksud 1,8 juta itu kebutuhan Jakarta. Bukan harus dipenuhi dalam 5 tahun atau dalam 1 tahun, tidak mungkin. Itu kebutuhan Jakarta sejauh ini,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/2).
Ariza melanjutkan, saat ini baru ada sebanyak 3.964 sumur resapan yang sudah dibuat. Pada 2021 ini, Pemprov DKI memastikan akan melanjutkan program ini. Adapun anggaran untuk tahun ini mencapai sekitar Rp200 miliar hingga Rp300 miliar.
“Sekarang ada 3.964 yang sudah dibuat. Kemudian akan diprogramkan lagi, setiap tahun ada programnya dan anggarannya besar sekali. Anggaran saya tidak hapal, kalau tidak salah sekitar Rp200 miliar atau Rp300 miliar. Ini untuk tahun ini,” jelasnya.
Baca juga : Peringatan BMKG: Hari Ini Wilayah Jakarta Dilanda Hujan Petir
Meski demikian, ke depannya untuk memenuhi kebutuhan 1,8 juta sumur resapan ini tidak hanya dikerjakan oleh Pemprov DKI. Melainkan turut melibatkan pihak swasta yang bertanggung jawab, developer, pemilik gedung, pemilik apartemen, perkantoran, industri dan sebagainya.
Kemudian, program sumur resapan ini juga dimintanya untuk mendapat dukungan dari warga. Dengan ikut membangun sumur resapan di rumah masing-masing. Utamanya masyarakat yang tinggal di daerah yang berpotensi banjir. Tentunya dengan kewajiban utama dari Pemprov DKI untuk membangun sumur resapan ini.
“Jadi 1,8 juta sumur itu adalah kebutuhan kita di Jakarta seluruhnya. Dan akan dikerjakan oleh setiap periode ke periode, gubernur ke gubernur. Sama Banjir Kanal Timur tak bisa diselesaikan satu periode. Banjir Kanal Barat tak mungkin diselesaikan dalam satu periode. Penyelesaian kemacetan tidak bisa diselesaikan dalam satu periode. Itu oleh siaapa? Oleh semua pemimpin di Jakarta,” pungkasnya. (OL-2)
Akankah keduanya bakal memenangi pertandingan? Seberapa besar faktor Anies dan Jokowi dalam ikut menentukan sang kampiun?
Kasus pencatutan KTP dalam Pilkada Jakarta kali ini ialah perkara serius, amat serius.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta memperkirakan jumlah pendatang baru di Jakarta tahun ini hanya 15-20 ribu jiwa.
Tiga pasangan calon (paslon) siap bersaing dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk bisa memimpin Jakarta.
Warga Jakarta diimbau agar berhati-hati dengan praktik politik uang, terlebih di masa tenang saat ini.
Perbandingan Hak Keuangan TGUPP dengan TKD PNS DKI Jakarta
Ahli hidrogeologi dari Masyarakat Air Indonesia (MAI) Fatchy Muhammad mengatakan sumur resapan bisa dibagi dua kepada pemerintah dan masyarakat kelas menengah atas
Anggaran difokuskan pada pengerukan waduk dan naturalisasi."Ya cukup sulit kalau tidak ada dananya," tandasnya.
Pembangunan sumur resapan di bawah koordinasi Dinas SDA tersebar di lima sudin. Jika diakumulasikan total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp100 miliar.
Teknik bangunan dengan kedalaman tertentu yang berfungsi menampung air hujan dinilai sangat efektif untuk konservasi tanah sekaligus menanggulangi banjir.
Jumlah drainase vertikal yang telah dikerjakan sejak awal Januari 2020 itu sudah melebihi setengah dari target pembangunan drainase vertikal di Jakarta Pusat.
Rencananya, Pemprov DKI sampai dengan tahun 2022 akan terus berupaya terkait pencegahan pengendalian penanggulangan banjir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved