Jakarta Butuh 1,8 Juta Sumur Resapan, Kini Baru Ada 3.964

Hilda Julaika
24/2/2021 15:03
Jakarta Butuh 1,8 Juta Sumur Resapan, Kini Baru Ada 3.964
Ilustrasi(MI/Retno)

DKI Jakarta membutuhkan sebanyak 1,8 juta sumur resapan. Dalam rangka penanggulangan banjir di Jakarta. Menurutnya, 1,8 juta sumur resapan ini adalah kebutuhan Jakarta bukan target tahunan atau per periode kepemimpinan.

“Pertama, perlu kami jelaskan kembali, yang dimaksud 1,8 juta itu kebutuhan Jakarta. Bukan harus dipenuhi dalam 5 tahun atau dalam 1 tahun, tidak mungkin. Itu kebutuhan Jakarta sejauh ini,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/2).

Ariza melanjutkan, saat ini baru ada sebanyak 3.964 sumur resapan yang sudah dibuat. Pada 2021 ini, Pemprov DKI memastikan akan melanjutkan program ini. Adapun anggaran untuk tahun ini mencapai sekitar Rp200 miliar hingga Rp300 miliar.

“Sekarang ada 3.964 yang sudah dibuat. Kemudian akan diprogramkan lagi, setiap tahun ada programnya dan anggarannya besar sekali. Anggaran saya tidak hapal, kalau tidak salah sekitar Rp200 miliar atau Rp300 miliar. Ini untuk tahun ini,” jelasnya.

Baca juga : Peringatan BMKG: Hari Ini Wilayah Jakarta Dilanda Hujan Petir

Meski demikian, ke depannya untuk memenuhi kebutuhan 1,8 juta sumur resapan ini tidak hanya dikerjakan oleh Pemprov DKI. Melainkan turut melibatkan pihak swasta yang bertanggung jawab, developer, pemilik gedung, pemilik apartemen, perkantoran, industri dan sebagainya.

Kemudian, program sumur resapan ini juga dimintanya untuk mendapat dukungan dari warga. Dengan ikut membangun sumur resapan di rumah masing-masing. Utamanya masyarakat yang tinggal di daerah yang berpotensi banjir. Tentunya dengan kewajiban utama dari Pemprov DKI untuk membangun sumur resapan ini.

“Jadi 1,8 juta sumur itu adalah kebutuhan kita di Jakarta seluruhnya. Dan akan dikerjakan oleh setiap periode ke periode, gubernur ke gubernur. Sama Banjir Kanal Timur tak bisa diselesaikan satu periode. Banjir Kanal Barat tak mungkin diselesaikan dalam satu periode. Penyelesaian kemacetan tidak bisa diselesaikan dalam satu periode. Itu oleh siaapa? Oleh semua pemimpin di Jakarta,” pungkasnya. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya