Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Anies: Kawasan Rawan Covid Harus Miliki Ruang Perawatan Memadai

Putri Anisa Yuliani
10/2/2021 18:41
Anies: Kawasan Rawan Covid Harus Miliki Ruang Perawatan Memadai
Petugas kesehatan mempersiapkan ruang perawatan pasien Covid-19(Antara/M. Risyal Hidayat)

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya telah sejak lama membentuk satgas penanganan covid-19 yang kini diarahkan oleh pemerintah pusat melalui kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah bukan hanya mempersiapkan satu wilayah RT atau RW untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan ketika memiliki kasus aktif, Anies ingin agar kawasan yang menjadi daerah risiko tinggi penularan covid-19 agar memiliki kapasitas perawatan atau 'bed occupancy room' (BOR) pasien covid-19 lebih banyak.

"Kami mengharapkan bahwa rumah sakit-rumah sakit di kawasan yang kasus aktifnya tinggi maka porsi dari tempat tidur rumah sakit yang dikonversi menjadi tempat tidur perawatan covid harus ditingkatkan," kata Anies di Jakarta, Rabu (10/2).

Ia menegaskan dengan kapasitas BOR yang lebih besar nantinya di RS kawasan tersebut dapat memiliki cukup tempat untuk menangani warga terutama yang memiliki penyakit penyerta.

Baca juga : Jam Operasional Mal Ditambah, Wagub Jamin Prokes Tetap Disiplin

Anies juga terus berupaya menyiapkan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan untuk menangani pasien covid-19 termasuk dibantu oleh pemerintah pusat melalui RS Darurat Wisma Atlet.

Di sisi lain, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menyatakan pentingnya tracing dan testing yang besar. Pemprov DKI Jakarta adalah daerah dengan kapasitas testing covid-19 terbesar di Indonesia. Per hari jumlah orang yang dites PCR antara 10 ribu orang sampai 15 ribu orang per hari.

Dengan testing atau identifikasi status keterpaparan warga dari covid-19, warga akan lebih dini terdeteksi.

"Perlu kami sampaikan di sini di DKI Jakarta tingkat kematian itu 1,6%. Salah satu sebab mengapa tingkat kematian itu bisa rendah karena pertama tesnya tinggi sehingga terdeteksi awal," ungkapnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya