Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BERDASARKAN survei yang dilakukan lembaga nonprofit Jakarta Property Institute (JPI), diketahui 55,6% dari total 408 responden yang tersebar di Jabodetabek ingin bekerja dengan pola kombinasi pascapandemi covid-19.
Adapun pola kombinasi yang dimaksud ialah gabungan antara kerja dari rumah (WFH) dan kerja dari kantor (WFO). Sementara itu, 60,6% responden tetap ingin ada rapat tatap muka setelah pandemi. Sisanya ingin rapat secara daring seperti keadaan selama pandemi covid-19.
Baca juga: Bima Arya Khawatir Warga Sudah Anggap Covid-19 Flu Biasa
"Ada 55,6% responden yang menjawab ingin kombinasi antara WFO dan WFH. Sebab, mereka menilai kondisi WFH saat ini cukup efektif. Mengenai efektivitas WFH terhadap pekerjaan, sebanyak 42,3% responden mengatakan cukup efektif," ujar Direktur Eksekutif JPI Wendy Haryanto dalam konferensi pers daring, Selasa (26/1).
Kemudian, sebanyak 61,5% responden mengubah cara bertemu dengan kenalan atau rekan menjadi via daring dibandingkan bertemu langsung di saat pandemi. Banyaknya responden yang memilih cara ini menunjukkan pemahaman terhadap kondisi wabah.
Namun, masih ada 38,5% responden yang memilih untuk bertemu tatap muka di masa pandemi. Angka ini wajib diwaspadai. Sebab, ada warga yang nekat melakukan mobilitas demi bertemu teman secara tatap muka, daripada melakukan pertemuan daring.
Baca juga: Penerapan GeNose untuk KA Dimulai di Jakarta dan Yogyakarta
"Dari hasil survei, ada 21,3% responden yang memilih tetap berbelanja langsung ke swalayan daripada berbelanja daring. Lalu, ada 62,3% yang mengombinasikan belanja daring dan belanja langsung ke pasar atau swalayan di masa pandemi," papar Wedn
Menurutnya, banyak warga yang merasa harus berbelanja langsung, karena ada barang yang sebaiknya dibeli dalam keadaan segar. Seperti, produk pangan hewani. Dia pun mengimbau pemerintah daerah untuk merevitalisasi tata ruang pasar tradisional, agar bisa mengakomodasi protokol kesehatan.(OL-11)
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved