Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Survei: Pascapandemi, Warga Jabodetabek Ingin Kombinasi WFH-WFO

Putri Anisa Yuliani
26/1/2021 17:47
Survei: Pascapandemi, Warga Jabodetabek Ingin Kombinasi WFH-WFO
Sejumlah calon penumpang berjalan menuju pintu masuk Stasiun Bekasi, Jawa Barat.(Antara/Fakhri Hermansyah)

BERDASARKAN survei yang dilakukan lembaga nonprofit Jakarta Property Institute (JPI), diketahui 55,6% dari total 408 responden yang tersebar di Jabodetabek ingin bekerja dengan pola kombinasi pascapandemi covid-19. 

Adapun pola kombinasi yang dimaksud ialah gabungan antara kerja dari rumah (WFH) dan kerja dari kantor (WFO). Sementara itu, 60,6% responden tetap ingin ada rapat tatap muka setelah pandemi. Sisanya ingin rapat secara daring seperti keadaan selama pandemi covid-19.

Baca juga: Bima Arya Khawatir Warga Sudah Anggap Covid-19 Flu Biasa

"Ada 55,6% responden yang menjawab ingin kombinasi antara WFO dan WFH. Sebab, mereka menilai kondisi WFH saat ini cukup efektif. Mengenai efektivitas WFH terhadap pekerjaan, sebanyak 42,3% responden mengatakan cukup efektif," ujar Direktur Eksekutif JPI Wendy Haryanto dalam konferensi pers daring, Selasa (26/1).

Kemudian, sebanyak 61,5% responden mengubah cara bertemu dengan kenalan atau rekan menjadi via daring dibandingkan bertemu langsung di saat pandemi. Banyaknya responden yang memilih cara ini menunjukkan pemahaman terhadap kondisi wabah.

Namun, masih ada 38,5% responden yang memilih untuk bertemu tatap muka di masa pandemi. Angka ini wajib diwaspadai. Sebab, ada warga yang nekat melakukan mobilitas demi bertemu teman secara tatap muka, daripada melakukan pertemuan daring.

Baca juga: Penerapan GeNose untuk KA Dimulai di Jakarta dan Yogyakarta

"Dari hasil survei, ada 21,3% responden yang memilih tetap berbelanja langsung ke swalayan daripada berbelanja daring. Lalu, ada 62,3% yang mengombinasikan belanja daring dan belanja langsung ke pasar atau swalayan di masa pandemi," papar Wedn

Menurutnya, banyak warga yang merasa harus berbelanja langsung, karena ada barang yang sebaiknya dibeli dalam keadaan segar. Seperti, produk pangan hewani. Dia pun mengimbau pemerintah daerah untuk merevitalisasi tata ruang pasar tradisional, agar bisa mengakomodasi protokol kesehatan.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya