BIG Sebut Gunung Mas Masih Terancam Banjir

Basuki Eka Purnama
25/1/2021 10:20
BIG Sebut Gunung Mas Masih Terancam Banjir
Warga membuka jalan aliran air pascabanjir bandang yang melanda Kampung Gunung Mas, Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.(MI/RAMDANI)

BADAN Informasi Geospasial (BIG) menyatakan Kampung Gunung Mas di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, belum lepas dari ancaman banjir. Karenanya, upaya mitigasi bencana di daerah itu mesti diperkuat.

"Wilayah ini secara alami berada pada wilayah outlet (keluaran) yang berupa jalur buangan material dan air dari daerah hulu di atasnya. Sehingga, dari sisi ekosistem, wilayah ini berpotensi kembali terjadi banjir bandang di kemudian hari," kata Koordinator Informasi Geospasial Tematik Bidang Kebencanaan BIG Ferrari Pinem dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (25/1).

Pada 19 Januari 2021, banjir bandang melanda Kampung Gunung Mas setelah hujan dengan intensitas 50 sampai 100 milimeter per hari mengguyur daerah itu.

Baca juga: Waduk di Kantor Bea Cukai, Jakarta Timur, Meluap

Tim dari Pusat Pemetaan dan Integrasi Tematik BIG melakukan kaji cepat mengenai banjir bandang yang terjadi di Gunung Mas, kampung yang berada di jalur buangan material air dari daerah hulu.

Kampung itu berada di sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisampay, yang merupakan bagian dari hulu DAS Ciliwung.

Area perbukitan di bagian atas Kampung Gunung Mas merupakan wilayah tangkapan hujan yang bentuknya seperti cekungan mangkok. Hujan yang
tertangkap pada cekungan itu mengalir melalui titik keluaran air yang melewati Kampung Gunung Mas.

Menurut kajian BIG, wilayah hulu kampung itu merupakan sumber material dan air yang mengalir ke bawah berada pada kelerengan terjal hingga sangat terjal sehingga gaya gravitasi berpotensi membawa material jatuh ke bawah dan menimbulkan kerusakan.

Selain dari pola aliran dan kemiringan lereng, tim BIG menyatakan, faktor morfometri DAS lain yang mungkin berpengaruh terhadap kejadian banjir bandang di Gunung Mas adalah bentuk Sub DAS Cisampay yang radial (bulat).

Karakteristik DAS yang berbentuk bulat mengakibatkan waktu konsentrasi air permukaan menuju ke satu titik hampir bersamaan.

Itu berarti, bila hujan merata di seluruh sub DAS, air hujan yang menjadi aliran permukaan tersebut akan bertemu di satu titik pertemuan aliran dalam waktu relatif bersamaan.

Wilayah terdampak banjir di Gunung Mas juga merupakan sistem lahan pegunungan stratovulkanik berbatuan intermediet/basa yang tertoreh kuat
dengan morfologi permukaan berupa sisa aktivitas gunung api tua yang sudah terkikis.

Pola dinding melingkar dan terbuka ke arah barat laut mengindikasikan bentukan kawah tua dari sebuah aktivitas erupsi gunung api pada masa
lampau.

Tubuh gunung api strato itu terbentuk dari lapisan-lapisan endapan material dari aktivitas gunung api seperti endapan lahar dan lava.

Sisa-sisa material yang ditemukan di daerah terdampak bencana menunjukkan bahwa pada saat banjir bandang material tersebut terbawa arus bersama dengan tetumbuhan yang ada di daerah lereng atas.

Berdasarkan hasil kaji cepat itu, BIG merekomendasikan penguatan mitigasi dan penyediaan sistem peringatan dini banjir bandang dan tanah longsor di daerah Gunung Mas. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya