Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTUR Operasi Basarnas Brigjen Rasman mengatakan cuaca buruk membuat tim penyelam kesulitan mencari korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu.
"Kan hujan. Cuaca nyatanya begitu. Faktor cuaca, bahaya kalau menyelam dalam kondisi begini," terang Rasman, di JICT II, Kamis (21/1).
Sementara itu, perwakilan Tim Penyelam Letnan Kolonel Laut Faruq Deddy, mengatakan timnya tak bisa berbuat banyak Selain ombak tinggi dan kecang, jarak pandang penyelam juga terbatas baik di atas atau di bawah air.
Baca juga: Kelanjutan Identifikasi Korban Sriwijaya Air Tunggu Basarnas
"Jadi visibility penyelam terbatas di atas mau pun di bawah air. Sekutar 10-20 cm," papar Faruq, Kamis (21/1).
Faruq menyebut memang gelombang laut beberapa hari ke belakang tak bersahabat. Bahkan, gelombang hingga mencapai sampai 2 meter di atas permukaan.
Sama halnya dengan arus bawah air, penyelam terhambat lantaran arusnya cukup kencang.
"Sehingga penyelam menunggu waktu yang pas untuk mereka kembali menyelam. Makanya tidak signifikan pengambilan materialnya," pungkasnya.
Faruq juga menjelaskan kondisi penyelam sejauh ini dalam keadaan sehat dan tidak ada yang mengalami kendala. "Alhamdulillah aman. Tidak ada yang mengalami kendala," pungkasnya. (OL-4)
Posisi pesawat SJ182 setelah hilang kontak berada di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, dengan maksimal kedalaman sekitar 20 meter-23 meter.
Ada informasi dari nelayan terdengar suara ledakan di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Polisi masih memastikan kebenaran informasi tersebut.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengerahkan tujuh kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) untuk membantu pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Seluruh kapal telah bergerak menuju lokasi yang disinyalir menjadi titik koordinat terakhir SJ-182.
Satu posko di Terminal 2D Kedatangan Bandara Soekarno-Hatta, satu Bandar Udara Supadio, Pontianak, dan satu lagi di kantor pusat Sriwijaya Air.
PMI telah menyiapkan 100 relawan untuk membantu evakuasi korban pesawat Sriwijaya Air kode penerbangan SJ182 yang hilang kontak, Sabtu (9/1) sore.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved