Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEMERINTAH Indonesia melalui data Kementerian Kesehatan mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 per Senin (4/1) totalnya menjadi 772.103 setelah ada penambahan sebanyak 6.753 orang.
Dari total kasus 6.753 orang per Senin (4/1), jumlah pasien sembuh menjadi 639.103 setelah ada penambahan sebanyak 7.166 orang. Selanjutnya, untuk kasus meninggal menjadi 22.911 dengan penambahan 177.
Baca juga: Menteri LHK Apresiasi 15 Tahun SPORC Kawal Sumber Daya Alam
Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 72.380 pada hari sebelumnya, Minggu (3/1) dan total akumulasi yang telah diuji menjadi 7.516.860
Adapun uji pemeriksaan tersebut dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 385 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 83 laboratorium dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 42 laboratorium.
Berdasarkan data yang dihimpun, DKI Jakarta hari ini melaporkan ada 1.832 kasus baru dan 2.507 sembuh. Kemudian, Jawa Barat melaporkannya 1.079 kasus baru dan 1.044 sembuh. Jawa Tengah melaporkan 1.037 kasus baru dan 1.034 sembuh.
Jawa Timur ada 709 kasus baru dan sembuh 612, Sulawesi Selatan ada 510 kasus baru dan sembuh 305, Kalimantan Timur ada 166 kasus baru dan 191 sembuh.
Sementara itu, data provinsi 5 besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif adalah mulai dari Ibu Kota DKI Jakarta 191.075, Jawa Timur 87.070, Jawa Tengah 85.549, Jawa Barat 88.561, dan Sulawesi Selatan 33.292
Berdasarkan data yang diterima Kemenkes dari 34 Provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni yakni 172.891 dan disusul Provinsi Jawa Timur sebanyak 74.967, Jawa Barat 74.031, Jawa Tengah 57.411, Sulawesi Selatan 29.117 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 639.103 orang.
Kemenkes merincikan akumulasi data positif Covid-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 8.768 kasus, Sumatera Utara 18.500 kasus, Sumatera Barat 23.734 kasus, Riau 25.372, Jambi 3.336 kasus, Sumatera Selatan 12.052 kasus, Bengkulu 3.759 kasus, Lampung 6.614 kasus, Bangka Belitung 2.587 kasus, Kepulauan Riau 7.109 kasus.
Selanjutnya di DI Yogyakarta 13.043 kasus, Banten 18.997 kasus, Bali 18.096 kasus, Nusa Tenggara Barat 5.847 kasus, Nusa Tenggara Timur 2.239 kasus, Kalimantan Barat ada 3.160 kasus, Kalimantan Tengah 9.982 kasus, Kalimantan Selatan 15.510 kasus, Kalimantan Timur 28.007 kasus, dan Kalimantan Utara 4.159 kasus. Sulawesi Utara 9.923 kasus, Sulawesi Tengah 3.802 kasus, dan Sulawesi Tenggara 8.070 kasus.
Baca juga: Ini Rincian Jumlah Vaksin yang Diterima 32 Provinsi
Adapun di Gorontalo 3.880 kasus, Sulawesi Barat 2.006 kasus, Maluku 5.787 kasus, Maluku Utara 2.796 kasus, Papua 13.313 kasus, Papua Barat 6.038 kasus, serta dalam proses verifikasi ada 0.
"Total untuk jumlah suspek yang masih dipantau ada sebanyak 45.868 spesimen tersebut diambil dari 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota di Tanah Air," dilansir dari website resmi Kementerian Kesehatan RI, Senin (4/1). (OL-6)
PEMERINTAH Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, masih menunggu instruksi Pemerintah Pusat untuk melakukan penanganan Covid-19.
Presiden Joko Widodo akan membubarkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 setelah pemerintah resmi mencabut status kedaruratan pandemi di Indonesia.
Jika memungkinkan, kapan pun berada di ruang publik atau di gedung, pastikan ventilasi alami dengan membuka jendela.
Langkah ini untuk mengoptimalkan kebijakan berlapis dengan pendekatan digital demi pengendalian covid-19, termasuk antisipasi masuknya virus varian baru ke Indonesia.
PROGRAM vaksinasi Covid-19 terus berlanjut di Sumatra Selatan, difokuskan untuk kalangan pelajar.
PELAKSANAAN protokol kesehatan (prokes) Covid-19 harus menjadi kewajiban dalam keseharian masyarakat, untuk menghadapi potensi sebaran varian baru virus korona di tanah air.
Meskipun survei serologi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antibodi pada penerima booster pertama, hal itu tidak serta merta mengabaikan booster kedua
Vaksin booster kedua sangat penting untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang pada booster pertama memiliki jarak yang jauh.
Terbitnya vaksin dengan platform mRNA tersebut menambah pilihan vaksinasi primer untuk anak dengan rentang usia 6 bulan sampai kurang dari 12 tahun, selain vaksin Sinovac/Coronava
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved