Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Pemprov Beralasan tak Punya Dana untuk LRT, Ini Respons DPRD

Putri Anisa Yuliani
27/11/2020 15:15
Pemprov Beralasan tak Punya Dana untuk LRT, Ini Respons DPRD
Ujicoba LRT(Antara/Hafidz Mubarak )

DINAS Perhubungan DKI Jakarta beralasan bahwa Pemprov DKI Jakarta tak memiliki dana untuk memulai membangun rute lain LRT Jakarta. Saat ini, rute yang sudah ada adalah rute Pegangsaan 2 (Depo) - Kelapa Gading - Velodrome. Rute ini semula harus dilanjutkan ke Manggarai dan Dukuh Atas namun diubah menjadi ke Cakung dan Klender.

Sementara itu, rute lain seperti Pulogebang-Joglo akhirnya akan diserahkan untuk dibangun oleh swasta. Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari pun menyoroti sikap Pemprov DKI. Menurutnya, jika tak memiliki dana, ia pun mempertanyakan Dishub DKI yang tetap mengajukan dana sebesar Rp200 miliar untuk pengadaan lahan LRT Jakarta.

Baca juga: Rizieq Shihab Dirawat, Kapolda Metro: Positif Thingking Saja

"TAPD menyatakan Pemprov DKI tidak memiliki dana untuk membiayai pembangunan LRT PT Jakpro. Namun, pada saat yang sama mengusulkan anggaran Rp 200 miliar untuk keperluan pembangunan LRT KPDBU yang notabene akan diserahkan kepada pihak swasta," kata Eneng saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (26/11).

Keanehan lainnya adalah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau yang akrab disapa Ariza pernah menyebut pengubahan rute dan rute-rute lainnya masih dalam kajian. Namun, Dishub DKI berani mengajukan dana pengadaan lahan sebesar Rp200 miliar dalam Rancangan APBD 2021.

"Wakil Gubernur menyatakan bahwa saat ini masih dalam tahap penyusunan kajian perkeretaapian Jakarta. Jika benar masih tahap kajian dan rute belum ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan, mengapa sudah minta anggaran pengadaan lahan?" tandasnya.

Ia pun khawatir bahwa Pemprov DKI akan terus melanjutkan kebijakannya tanpa bersinergi dengan DPRD DKI Jakarta. Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itupun berpendapat daripada membangun rute baru yang masih menjadi perdebatan dari sisi kebermanfaatannya, lebih baik dana Rp200 milar yang diajukan tersebut bisa dialihkan untuk melanjutkan rute LRT yang saat ini sudah ada yakni Pegangsaan 2 (Depo) - Kelapa Gading - Velodrome sampai ke Manggarai dan Dukuh Atas.

"Jika melihat keanehan-keanehan di atas, kami mendesak agar anggaran Rp 200 miliar tersebut dialihkan untuk pembangunan LRT Velodrome Rawamangun - Dukuh Atas di PT Jakpro," tandasnya. (OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya