Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Pesta Narkoba Pindah ke Hotel dan Apartemen

Rahmatul Fajri
13/11/2020 03:10
Pesta Narkoba Pindah ke Hotel dan Apartemen
Anggota polisi berjaga di dekat barang bukti narkoba yang akan dimusnahkan saat pemusnahan barang bukti narkoba di Polda Metro Jaya.(ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

UPAYA Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencegah penyebaran covid-19 dengan menutup tempat hiburan malam ternyata tidak membuat jera bandar dan pengguna narkoba. Peredaran barang laknat itu justru masih terjadi. Aktivitasnya pun kini berpindah ke hotel dan apartemen.

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana, kemarin, mengatakan pembatasan pergerakan pada masa pandemi membuat masyarakat jenuh. Alhasil, banyak pula yang menggunakan narkoba sebagai pelarian untuk mengusir jenuh.

"Kenapa ekstasi masih beredar? Ternyata banyak pihak yang berupaya setelah tempat hiburan tutup, mereka mengalihkan ke tempat lain. Faktanya kami temukan pesta ekstasi di apartemen dan hotel," kata Nana.

Menurut dia, hal itu terlihat dari hasil Operasi Nila Jaya 2020 yang digelar seluruh jajaran Polda Metro Jaya, sejak 19 Oktober hingga 2 November. Sebanyak 330 tersangka ditangkap dengan perincian 8 bandar, 285 pengedar, dan 37 pemakai.

Polisi menyita 190 kilogram (kg) sabu, 265 kg ganja, dan 9.300 butir pil ekstasi dari penangkapan itu. Kemudian, 8,16 kg tembakau gorila, 572 butir pil happy five, 18,51 gram bubuk ekstasi, dan 193 butir obat-obatan berbahaya. Seluruh barang bukti dimusnahkan menggunakan alat insinerator bersuhu tinggi. "Insinerator dapat membakar habis barang haram itu," katanya.

Nana juga memberikan penghargaan kepada Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat sebagai jajaran yang berhasil mengungkap kasus narkoba terbanyak dengan hasil 12,3 kg sabu dan 9.300 butir pil ekstasi. Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Audie S Latuheru mengatakan penghargaan yang diberikan Kapolda merupakan bentuk apresiasi kinerja anggotanya selama dua pekan pelaksanaan operasi tersebut.

"Kami sangat berterima kasih atas penghargaan yang diberikan. Ini sebagai upaya kami untuk terus meningkatkan kinerja. Kami berkomitmen bakal membuat Jakarta Barat zero narkoba," kata Audie.

 

Jakarta sasaran

Nana menegaskan pihaknya sejauh ini sering mengungkap kasus tindak pidana penyalahgunaan narkoba di Ibu Kota. Bahkan, barang bukti yang disita juga ditemukan dalam jumlah besar. "Ini menunjukkan bahwa Jakarta dan sekitarnya merupakan sasaran untuk peredaran narkoba yang dilakukan para sindikat narkoba," tukasnya.

Ia memandang pengedar narkoba di Jakarta cukup besar. Nana juga beranggapan peredaran narkoba itu tidak akan berhenti karena menghasilkan keuntungan yang sangat besar. "Tapi, kami tetap berkomitmen bahwa Jakarta harus zero narkoba, Jakarta harus bebas dari narkoba," pungkas Nana. (Faj/Medcom/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya