Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

PSI Kritik Lahan Pemakaman untuk Jenazah Covid-19 belum Siap

Hilda Julaika
10/11/2020 11:51
PSI Kritik Lahan Pemakaman untuk Jenazah Covid-19 belum Siap
Petugas dari Dinas Bina Marga menggunakan kendaraan alat berat mempersiapkan lokasi pemakaman khusus covid-19 di Rorotan, Jakarta.(MI/ANDRI WIDIYANTO)

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan telah menganggarkan dana Rp254 miliar untuk membeli lahan pemakaman. Pertimbangannya lantaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih membutuhkan lahan untuk pemakaman terkait pandemi covid-19.

Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai Anies tidak memberikan penjelasan yang jujur terkait penggunaan anggaran tersebut.

Hal itu terlihat saat Anies membacakan pidato jawaban terkait Raperda Perubahan APBD 2020, Jumat (6/11) lalu. Anies mengatakan lahan di TPU Rorotan masih dalam pematangan, sehingga belum dapat digunakan. Sementara, lahan TPU Pegadungan juga belum siap. Lahan TPU Pegadungan merupakan hasil ruislag atau lahan pengganti antara pengembang dan Pemprov DKI Jakarta tahun 1992.

Baca juga: Epidemiolog Sebut Kerumunan Sambut Rizieq Ciptakan Klaster Korona

PSI melihat pernyataan Anies tersebut berbeda dengan sebelumnya yang menyebut Pemprov DKI sudah menyiapkan alternatif lahan pemakaman sejak Maret 2020.

“Menurut kami, Pak Anies tidak jujur dalam persoalan lahan pemakaman ini. Dua bulan lalu, dia bilang bahwa sudah menyiapkan lahan sejak Maret. Tapi sekarang bilang lahan-lahan yang dimiliki belum siap. Mana yang benar?” kata anggota Fraksi PSI DKI Jakarta Justin Untayana.

Justin menerangkan, dirinya sudah mengunjungi lokasi TPU Rorotan dan TPU Pegadungan. Lahan TPU Rorotan memiliki luas sekitar 25 hektare, sudah dibeli sejak 4-6 tahun yang lalu. Namun, masih berupa sawah garapan yang ditanami padi.

Sementara itu, luas TPU Pegadungan sekitar 60 hektar, namun masih berupa empang untuk memelihara ikan.

“Kedua lahan tersebut tidak siap karena Pemprov DKI lalai menjalankan tugas untuk mengelola dan merawat aset. Sepertinya, Dinas Pertamanan lebih suka membelanjakan uang rakyat membeli tanah-tanah baru dibanding mengelola dan menggunakan aset-aset tanah yang sudah dimiliki. Jadi ini murni kesalahan Pemprov DKI dan tidak bisa dibiarkan,” ucap Justin.

Justin menegaskan PSI menolak anggaran pengadaan lahan makam ini. Dia mendesak Anies menindak kesalahan tersebut lalu memperbaiki pengelolaan aset lahan pemakaman dan mengoptimalkan lahan yang telah dibeli.

“Sayangnya, sekarang kesannya Pak Anies berusaha menutup-nutupi kesalahan Dinas Pertamanan dengan mengucurkan uang ratusan miliar dari uang pajak untuk beli lahan baru. Jangan-jangan, ada oknum yang sengaja menelantarkan lahan-lahan yang telah dibeli, sehingga punya alasan untuk terus-menerus mengeluarkan anggaran pengadaan lahan. Kalau benar begitu situasinya, siapa yang diuntungkan? Penegak hukum perlu mendalami persoalan ini,” pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya