Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MARAKNYA kejadian pembegalan terhadap pengendara sepeda akhir-akhir ini, cukup mengkhawatirkan. Seolah tak punya rasa takut terciduk, para begal tak segan melakukan aksinya di jalan protokol yang ramai dan memiliki fasilitas kamera pengawas.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta pun berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk memperkuat keamanan di sektor-sektor jalan yang menjadi kawasan favorit para pesepeda.
"Kami sudah koordinasikan dengan jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya untuk pengamanannya," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta, Jumat (30/10).
Baca juga: Perburuan Pelaku Begal Sepeda di Jakpus Terkendala CCTV
Menurutnya, Dishub DKI pun sudah menerjunkan personel untuk melakukan patroli. Namun, kewenangan patroli yang dilakukan petugas Dishub DKI terbatas di jalur-jalur sepeda.
"Memang karena di level Dishub itu kami juga sekarang rutin melakukan patroli di jalur sepeda. Tapi itu terbatas pada jalur sepeda yang sudah disiapkan. Ada 63 km kan," jelas Syafrin.
Untuk itu, ia berharap pada titik-titik lain yang belum memiliki jalur sepeda agar bisa dilakukan pengawasan bersama petugas kepolisian dan TNI.
"Karena tim Lintas Jaya yang ada itu memang jumlahnya terbatas yang ada di Dishub. Itu kan terdiri dari Dishub, Kepolisian, dan dari TNI. Di Sub Jatibaru maupun di 5 wilayah. Tapi kan itu jumlahnya terbatas sehingga coverage areanya juga terbatas," tuturnya.(OL-5)
Para pelaku selalu mempersenjatai diri dengan senjata tajam berupa golok. Mereka tidak segan-segan membacok korban, jika tidak menyerahkan kendaraannya.
TEREKAM kamera pengawas atau CCTV saat beraksi, tiga pelaku begal dengan modus meminta hotspot ditangkap satreskrim Polrestabes Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Polisi di Kabupaten Bekasi terus menekan tingkat kriminalitas jalanan
KABID Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan tindakan yang meresahkan masyarakat yang dilakukan gangster di bulan Ramadan ini menurun.
Setelah kejadian pembegalan dan mengetahui jika polisi memburunya, terduga pelaku tidak pernah lagi pulang ke rumahnya.
Kejadian itu bermula saat korban sedang menghubungi rekannya untuk meminta bantuan. Tiba-tiba pelaku menggunakan sepeda motor mencoba merampas ponsel yang sedang dipegang korban.
Pendiri komunitas Bike to Work Poetoet Soedarjanto mengapresiasi minat masyarakat yang meninggi untuk menggunakan sepeda di tengah pandemi covid-19
"Pas naik sepeda dia kumpul 10 sampai 20 orang kumpul itu yang menjadi permasalahan penyebaran (covid-19),"
Syafrin tidak menyarankan pesepeda meletakkan barang berharganya di saku yang ada di baju olahraga khusus pesepeda karena sangat riskan dan mudah dijambret
Polisi serius untuk menangani kasus begal terhadap pesepeda yang marak belakangan ini
Polri terus mengejar jaringan dari pelaku begal sepeda ini. Karena para pencuri ini tidak bekerja sendirian. Melainkan ada jaringan yang mengorganisir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved