Warga DKI Diminta Bijak Manfaatkan Libur Panjang di Tengah Pandemi

Hilda Julaika
29/10/2020 08:39
Warga DKI Diminta Bijak Manfaatkan Libur Panjang di Tengah Pandemi
Foto udara Sejumlah kendaraan melintas di tol Jakarta-Cikampek I dan II, Jatimulya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (28/10).(ANTARA/Fakhri Hermansyah)

DPRD Provinsi DKI Jakarta mengimbau seluruh masyarakat bijak berkegiatan ke luar kota saat masa libur panjang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW disertai cuti bersama pemerintah pusat, pekan ini, saat potensi penularan covid-19 masih terus terjadi.

Kebijakan libur panjang itu seiring dengan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi selama dua pekan. Yakni, mulai 26 Oktober hingga 8 November 2020 dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Provinsi DKI Jakarta Nomor 1020 Tahun 2020 tentang Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar Menuju Masyarakat pada Masa Transisi Menuju Masyarakat Sehat Aman dan Produktif.

Wakil Ketua DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi mengatakan baik masyarakat ataupun Aparat Sipil Negara (ASN) Pemprov DKI harus mengedepankan kedisiplinan protokol kesehatan pencegahan covid-19 secara konsisten tanpa terkecuali.

Baca juga: Libur Panjang, Anies Wanti-wanti Munculnya Klaster Keluarga

“Karena, faktanya, berdasarkan kondisi PSBB Transisi saat ini belum selesai urusan covid-19. Makanya, masyarakat, kami imbau supaya menahan diri dan juga mengikuti protokol kesehatan covid-19, termasuk 4M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, dan Menghindari Kerumunan) itu harus tetap,” kata Suhaimi, Kamis (29/10).

Selain itu, Pemprov DKI diminta mempersiapkan secara matang perihal ketersediaan sarana dan prasarana penunjang penanganan covid-19.

Karena, menurutnya, hal ini diperlukan sebagai bentuk upaya respon cepat Pemprov DKI guna mengantisipasi lonjakan pasien konfirmasi positif covid-19 yang berpotensi terjadi selama masa liburan panjang berlangsung.

“Pemerintah, khususnya Pemprov DKI, tetap siaga. Karena, kita belum tahu. Artinya, kesiapan rumah sakit, obat-obatan, kesiapan tenaga, kesiapan pemakaman, dan juga info ke masyarakat bahwa kenyataannya DKI masih terjadi penularan covid-19 agar masyarakat memahami dan hati-hati,” ungkap Suhaimi.

Imbauan senada juga diungkapkan Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik. Ia mengatakan situasi kondisi pengendalian covid-19 di wilayah Jakarta dan sekitarnya saat ini belum sepenuhnya aman.

Meskipun, telah memasuki kurva landai, berdasarkan evaluasi PSBB Transisi DKI, 11 Oktober–26 Oktober dengan rata-rata persentase kasus positif sepekan terakhir pada 9,9% dan rasio test 5,8 per 1000 penduduk dalam sepekan terakhir.

Sehingga, menurutnya, masyarakat perlu mematuhi anjuran yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun daerah untuk menahan diri berkegiatan ke luar kota selama masa liburan panjang berlangsung.

“Saya kira demi keselamatan dan kesehatan, lebih baik di rumah sajalah. Kalau terpaksa harus pergi, protokol kesehatan harus dijaga,” ungkap Taufik.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan, Pemprov DKI pernah meminta pemerintah pusat agar mengevaluasi kembali penetapan cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW disertai penetapan cuti bersama dengan total hari libur selama 5 (lima) hari berturut-turut dalam pekan ini. Namun, usulan itu tidak ditanggapi Pemerintah Pusat.

Karena rencana cuti bersama tetap berjalan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan Pemprov saat ini hanya akan mempersiapkan berbagai fasilitas jika lonjakan pasien covid-19 itu terjadi dengan memastikan ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU di 98 rumah sakit rujukan. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya