Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
JUMLAH pasien rawat inap covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran mengalami pengurangan. Menurut Kepala Penerangan Kogabwilhan I, Kolonel Marinir Aris Mudian, data terbaru hari ini ada pengurangan pasien sebanyak 10 orang pasien. Sehingga jumlah pasien yang masih dirawat berjumlah 1.432 orang.
“Update perkembangan pasien rawat inap di Wisma Atlet Tower 6 dan 7 ini sebanyak 1.432. Ada pengurangan 10 orang dari sebelumnya 1.442 orang,” kata Aris dalam keterangan resminya, Jumat (23/10).
Baca juga: Akhirnya, Pemeriksaan PCR Indonesia Dekati Standar WHO!
Adapun dari total 1.432 terdiri dari 675 pria dan 757 wanita. Untuk diketahui, pasien yang dirawat di Tower 7 dan 8 adalah untuk pasien Covid-19 yang memiliki gejala berat.
Sementara itu, rekapitulasi pasien rawat inap di Wisma Atlet hingga ini sudah sebanyak 22.353 pasien terdaftar. Sedangkan, yang sudah keluar sebanyak 20.921 orang dengan rincian 20.505 dinyatakan sembuh, 408 dirujuk ke rumah sakit lain, dan 8 orang meninggal dunia.
“Rekapitulasi Pasien Tower 6 & 7 TMT 23 Maret s.d 23 Oktober 2020 yang telah terdaftar sebanyak 22.353 orang dan yang sudah keluar dari rumah sakit sebanyak 20.921 orang,”pungkasnya. (OL-6)
PEMERINTAH Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, masih menunggu instruksi Pemerintah Pusat untuk melakukan penanganan Covid-19.
Presiden Joko Widodo akan membubarkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 setelah pemerintah resmi mencabut status kedaruratan pandemi di Indonesia.
Jika memungkinkan, kapan pun berada di ruang publik atau di gedung, pastikan ventilasi alami dengan membuka jendela.
Langkah ini untuk mengoptimalkan kebijakan berlapis dengan pendekatan digital demi pengendalian covid-19, termasuk antisipasi masuknya virus varian baru ke Indonesia.
PROGRAM vaksinasi Covid-19 terus berlanjut di Sumatra Selatan, difokuskan untuk kalangan pelajar.
PELAKSANAAN protokol kesehatan (prokes) Covid-19 harus menjadi kewajiban dalam keseharian masyarakat, untuk menghadapi potensi sebaran varian baru virus korona di tanah air.
Meskipun survei serologi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antibodi pada penerima booster pertama, hal itu tidak serta merta mengabaikan booster kedua
Vaksin booster kedua sangat penting untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang pada booster pertama memiliki jarak yang jauh.
Terbitnya vaksin dengan platform mRNA tersebut menambah pilihan vaksinasi primer untuk anak dengan rentang usia 6 bulan sampai kurang dari 12 tahun, selain vaksin Sinovac/Coronava
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved