Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Pemprov DKI Diminta Bahas APBD Perubahan Secara Rinci

Hilda Julaika
19/10/2020 21:16
Pemprov DKI Diminta Bahas APBD Perubahan Secara Rinci
Kampung kumuh di wilayah Jakarta pusat(MI/FRANSISCO CAROLIO HUTAMA GANI.)

PEMPROV DKI Jakarta berencana akan melakukan rapat pembahasan perubahan APBD 2020 selama satu minggu mulai Selasa 20 Oktober. Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar memberikan data yang rinci.

“Waktu pembahasan sangat singkat dan mepet akhir tahun, tapi data yang diberikan hanya berupa angka gelondongan dan dalam format pdf. Dengan kondisi ini, kami di DPRD harus membahas dalam keadaan tidak mengetahui rincian belanja di dalam tiap-tiap kegiatan. Kalau tidak tahu isinya, apa yg mau kita setujui?” kata Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Viani Limardi, di Jakarta, Senin (19/10).

Dari sisi struktur anggaran, jelas Viani, di dalam setiap kegiatan terdapat kode rekening belanja dan komponen rincian belanja. Di dalam satu kegiatan bisa terdapat beberapa kode rekening belanja yang berbeda.

“Rincian rekening dan komponen ini harus dibuka pada saat rapat, sehingga semua yang hadir di dalam rapat bisa mengetahui akan belanja apa di tiap kegiatan. Jangan sampai nanti pas dibuka ternyata isinya berbeda dengan yang diomongin di depan,” ujar Viani.

Rincian anggaran ini penting, menurut Viani, salah satunya untuk menghindari adanya perbedaan belanja antara yang dibahas saat rapat dengan realisasinya. Dia memberikan contoh pengadaan tanaman di APBD 2020 senilai Rp 148,87 miliar.

“Di dalam rapat, semua yang hadir sudah sepakat bahwa pengadaan tanaman dihapus, lalu diarahkan untuk produksi tanaman sendiri menggunakan kebun bibit. Tapi ternyata rekening pembelian tanaman dimasukkan ke kegiatan pemeliharaan dan penataan RTH. Ini akal-akalan untuk menyelundupkan anggaran pengadan tanaman ke kegiatan lain agar tidak ketahuan,” ucap Viani.

Selain itu, karena waktunya sangat singkat, maka perlu mencari cara agar rapat anggaran berjalan efektif.

“Jika anggota DPRD diberi data yang rinci, maka kami bisa menyiapkan bahan rapat sebelumnya. Kita bisa pilih dan pilah anggaran mana saja yang hanya dibahas secukupnya, dan mana yang harus didiskusikan secara mendalam. Dengan begitu, kita bisa fokus membahas anggaran-anggaran prioritas dan strategis,” pungkas Viani. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya