Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

KPU Depok Terapkan Prokes Secara Ketat Saat Pencoblosan di TPS

Kisar Rajaguguk
17/10/2020 18:40
KPU Depok Terapkan Prokes Secara Ketat Saat Pencoblosan di TPS
Ilustrasi(DOK MI)

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat mengeluarkan kebijakan guna meminimalisasi penyebaran Covid-19 saat pencoblosan surat suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 9 Desember mendatang. Ketua KPU Kota Depok Nana Shobarna mengatakan, KPU Kota Depok akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat saat pencoblosan.

Penerapan protokol kesehatan yang ketat, kata dia, menjadi sangat penting agar pemilih dan penyelenggara pemungutan suara terlindung dari Covid-19.

“Pada saat pencoblosan nanti kami akan menerapkan hal baru yang berbeda dengan tata cara pencoblosan sebelumnya. Ini, tentunya dengan penerapan protokol kesehatan ketat," kata Nana, Sabtu (17/10).

Sebelum pencoblosan, lanjut dia, semua lokasi TPS disemprot disinfektan terlebih dahulu. Jumlah pemilih di TPS juga dibatasi hanya 500 orang dari sebelumnya 800 orang.

KPU Depok juga akan memberikan pakaian hazmat atau alat pelindung diri (APD) untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan saat pencoblosan nanti di tiap TPS. “Seluruh petugas KPPS juga akan menjalani rapid test terlebih dahulu untuk memastikan kesehatan penyelenggara pilkada tersebut," ujarnya.

Selain itu, KPU juga akan melakukan pengaturan jadwal kedatangan pemilih ke TPS. Nantinya pada saat pencoblosan, akan diatur dalam beberapa bagian. Misal keluarga A pukul 08.00-09.00 WIB, keluarga B mulai pukul 09.00-10.00 WIB, dan seterusnya agar tidak terjadi kerumunan.

"Seusai melakukan pencoblosan pemilih juga harus segera meninggalkan tempat TPS, tidak boleh lagi berkumpul supaya tak ada kerumunan," tuturnya.

Sebelum mencoblos, sambung Nana pemilih juga akan diberikan sarung tangan sekali pakai. Setelah melakukan pencoblosan, maka tinta yang biasanya dicelup kini diteteskan kepada pemilih usai mencoblos.

“Kami tentunya berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari adanya klaster pilkada COVID-19 pada saat hari pencoblosan 9 Desember nanti," pungkasnya. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya