Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
KETUA Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad mengkritik Gubernur Anies Baswedan dalam menangani banjir. Ia menilai sejumlah perencanaan penanggulangan banjir yang utama dalam jangka menengah dan panjang mandek.
“Kami melihat perencanan penanggulangan banjir yang dilakukan Anies bukan penanganan jangka panjang. Karena penanganan yang dilakukan sifatnya reaktif. Seperti program grebek lumpur dan pembersihan saluran. Padahal, seharusnya, penanggulangan dengan meningkatkan fungsi dari saluran-saluran. Itu kuncinya di normalisasi atau naturalisasi,” kata Idris dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (16/10).
Sebut saja program normalisasi yang sudah mandek selama 3 tahun. Program normalisasi sungai ini direncanakan dilakukan sepanjang 33 km sejak 2017. Namun, hingga kini, baru dilakukan sepanjang 16 km.
Baca juga: Inspeksi Seluruh Bangunan Liar di Bantaran Kali
“Akan tetapi, sejak 2018 hingga 2020, tidak ada lagi kegiatan normalisasi sungai,” kritiknya.
Pada tahun ini, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan pembebasan lahan saluran air sepanjang 8,2 km. Meski demikian, hingga kini, belum ada kejelasan pada 2021 sudah ada alokasi anggaran normalisasi sungai pada lahan 8,2 km tersebut.
Selain itu, Anies sempat menjanjikan adanya naturalisasi sungai saat kampanye Pilkada yang dilakukannya. Gagasan naturalisasi sungai itu diterapkan dengan mengganti dinding sungai dari beton menjadi kawasan hijau untuk melindungi ekosistem.
Namun, hal yang bertolak belakang justru terjadi pada 26 September lalu melalui akun Instagram Anies diperlihatkan hasil naturalisasi sungai. Tepatnya di Kanal Banjir Barat (KBB) segmen Sudirman-Karet. Proyek tersebut justru memperlihatkan pengerasan beton untuk tempat nongkrong dan spot selfie.
“Sama sekali tidak ditemukan aspek pencegahan banjir dan perlindungan ekosistem di situ. Oleh karena itu, bisa dikatakan progress naturalisasi sungai masih 0%,” celetuknya.
“Ini ada pekerjaan rumah yang harusnya diselesaikan secara fundamental yakni melanjutkan program normalisasi. Kami menuntut Pak Anies segera realisasi program pencegahan banjir dalam jangka menengah dan panjanng,” tandasnya. (OL-1)
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap alasan menunjuk juru bicara eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai komisaris di BUMD PT Jakpro.
MANTAN Gubernur Jakarta, Anies Baswedan menemui mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong di Rutan Cipinang pada Jumat (1/8).
MANTAN gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyoroti masih lemahnya meritokrasi, pengisian jabatan masih dilakukan berdasarkan kedekatan atau koneksi bukan kompetensi
Tom Lembong dituntut pidana penjara selama 7 tahun dan denda Rp750 juta dengan ketentuan apabila denda tidak dibayarkan maka akan diganti (subsider) dengan pidana kurungan selama 6 bulan.
Dia menuturkan Presiden Prabowo selama hampir sembilan bulan masa jabatannya telah hadir dalam sejumlah forum penting internasional.
Anies Baswedan, eks Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno serta dua eks pimpinan KPK Laode M Syarif dan Saut Situmorang, Refly Harun hadir di sidang pleidoi Tom Lembong
KONGRES Ke-VI Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP mengukuhkan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum.
PDI Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), baru saja merampungkan kongres dalam waktu yang berdekatan.
PARTAI Solidaritas Indonesia (PSI) menghormati hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto yang memberikan amnesti kepada Hasto Kristiyanto dan abolisi kepada Tom Lembong.
PSI yang dahulu berlogo mawar dalam kepalan sebuah tangan mengganti gambarnya dengan gajah.
Jamiluddin menilai upaya mengidentikkan partai dengan Jokowi menjadi indikasi kegagalan PSI
Apakah lantaran ada dendam politik, apakah karena track record Jokowi yang selama 10 tahun berkuasa dianggap banyak berlaku semaunya?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved