Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
Anggota DPRD DKI Fraksi NasDem Nova Harivan Paloh menyayangkan pendemo yang melakukan perusakan fasilitas umum di Jakarta. Nova berpandangan demonstrasi boleh saja dilakukan. Namun, dengan tidak merusak fasilitas publik yang justru bisa menimbulkan kerugian untuk masyarakat juga.
“Mau demo silahkan tapi jangan rusak fasilitas umumlah. Karenakan dampaknya ke kita juga,” kata Nova kepada Media Indonesia, Jumat (9/10).
Lebih lanjut ia menyayangkan demonstran merusak fasilitas seperti halte Transjakarta. Padahal halte-halte ini baru dibangun, memiliki fasilitas yang sudah bagus. Namun, tiba-tiba dirusak yang justru menimbulkan kerugian finansial juga.
Baca juga: Pasien Rawat Inap Covid-19 di Wisma Atlet Berkurang 100 Orang
“Halte sudah dibuat kan itu Transjakarta semuanya bagus-bagus. Tiba-tiba dirusak kan menjadi beban biaya juga. Kalau saya kemarin liat sampai dengan Rp40 miliar- Rp50 miliar. Sementara saat ini kita sedang susah uang. DKI ini lagi susah uang. Karena budget gak mencukupi, ruang-ruang usaha tertutup karena PSBB,” paparnya.
Sehingga ia meminta Gubernur DKI Jakarta untuk menenangkan para pendemo ini.
“Pak Anies harus menenangkan pendemo yang ada di Jakarta. Yang paling penting si mengimbau jangan sampai merusak fasilitas umum itu aja. Karena pertama kalau merusak itu merugikan kita juga. Sekarang juga lagi pandemi covid-19. Artinya jangan sampai menjadi klaster baru yang akhirnya merugikan RSUD kita nantinya. Sementara sekaranf RSUD sudah penuh,” tutupnya.(H-3)
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved