Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Wagub: Kapasitas Labkesda DKI Masih Cukup

Putri Anisa Yuliani
18/9/2020 14:18
Wagub: Kapasitas Labkesda DKI Masih Cukup
Ilustrasi: Lab untuk memeriksa sampel swab test(ANTARA FOTO/Moch Asim)

PEMPROV DKI Jakarta memiliki kebijakan active case finding atau pencarian kasus aktif ke seluruh penjuru ibu kota. Kebijakan itu dilakukan dengan melakukan tes swab di berbagai tempat dan kepada penduduk yang diduga berpotensi terpapar covid-19.

Dengan kebijakan itu, Labkesda Pemprov DKI pun mau tak mau akan kebanjiran ribuan spesimen yang harus diperiksa setiap harinya.

Meskipun demikian, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau Ariza menegaskan kapasitas Labkesda DKI dalam memeriksa spesimen swab masih sangat memadai.

"Labkesda kita masih cukup. Alhamdulillah ketersediaan lab kita bisa 11 ribu spesimen per hari," kata Ariza di Jakarta, Kamis (18/9).

Labkesda DKI berjejaring dengan 55 laboratorium baik swasta maupun milik BUMN yang ada di Jakarta untuk memeriksa spesimen swab dari warga baik untuk penegakkan diagnosa maupun untuk mengetahui kasus baru.

Selain penguatan dari jaringan Labkesda DKI, active case finding juga mengharuskan Pemprov DKI menguatkan sisi pelayanan medis baik kualitas maupun kuantitas.

Baca juga: Kepala Daerah Minta Sinkronisasi Data Covid-19 dengan Pusat

Ariza mengatakan, Pemprov DKI sudah merekrut sebanyak 1.174 orang nakes awal bulan ini untuk menangani pasien covid-19. Sehingga, penambahan kapasitas tempat tidur isolasi maupun ICU di RS yang sudah ditunjuk bisa dilakukan.

"Isolasi dan ICU masih cukup. Ada penambahan. Pak Gubernur menginstruksikan untuk meningkatkan ruang. Kami juga sudah tambah 1.174 nakes, kemudian tambah jumlah tempat tidur isolasi," tegasnya.

Namun, satu hal yang jauh lebih penting daripada penambahan layanan medis adalah upaya Pemprov DKI bersama-sama seluruh pihak dan masyarakat untuk terus menekan angka penularan covid-19. Jika ini tidak ditekan, kebutuhan RS akan terus meningkat dan wabah tak akan mereda.

"Tapi yang penting bukan angka peningkatan fasilitas, kuantitas atau kualitasnya. Tapi yang penting bagaimana kita menekan penyebaran. Bagaimana caranya ya semuanya harus taat protokol covid. Semua patuh," tukas mantan anggota DPR RI itu.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya