Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
OMBUDSMAN Perwakilan Jakarta Raya diketahui akan melakukan investigasi pada sejumlah kebijakan penanganan covid-19 di Ibu Kota. Salah satunya mengenai kebijakan ganjil-genap yang dinilai Satgas Covid-19 memicu adanya kerumunan dan berpotensi menjadi klaster transportasi umum.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, DKI akan tetap meneruskan kebijakan ganjil-genap karena kebijakan lalu lintas untuk menekan mobilisasi masyarakat ini dinilai efektif berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.
Baca juga: Anies Didesak Prioritaskan Pencegahan Covid-19
“Evaluasi ganjil-genap terus kami lakukan, tapi saya sudah sebutkan setiap hari kami evaluasi yang dilaporkan secara mingguan kepada Pak Gubernur selaku Ketua Gugus Tugas Provinsi yang kemudian dari hasil evaluasi ini ganjil-genap terus dilanjutkan,” ujar Syafrin saat dikonfirmasi, Senin (7/9).
Lebih lanjut dipaparkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menurutnya rutin melakukan evaluasi secara harian, mingguan, dan tiap satu bulan. Hasilnya penerapan kebijakan ini terpantau efektif. Sementara, peningkatan lalu lintas memang terjadi namun menurutnya masih di ambang kewajaran yakni, di angka sekitar 1%-2% peningkatan.
“Kebijakan ganjil-genap ini ditinjau dari kebijakan pembatasan pergerakan orang di Jakarta di tengah-tengah PSBB transisi. Jadi dari hasil pantauan kami, memang kinerja lalu lintas itu peningkatanya masih sekitar 1%-2%,” jelasnya.
Selain itu, dari indikator mobilitas warga terjadi penurunan aktivitas warga ke tempat-tempat tertentu. Seperti pergerakan ke pusat makanan, toko bahan makanan, toko obat yang mengalami penurunan sekitar 5%-6%. Hal yang sama terjadi pada pergerakan warga ke pusat-pusat transportasi ikut turun sekitar 2%.
Namun, peningkatan mobilitas justru terlihat ke ruang terbuka seperti taman. Menurutnya, karena ada keterbatasan aktivitas ke tempat lainnya maka tempat terbuka untuk berolahraga menjadi pilihan. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. (OL-6)
Jakarta memiliki keunikan tersendiri sebagai tuan rumah karena lokasi sirkuit yang berada di tengah kota namun tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitar.
Pascanormalisasi, pemerintah juga harus pemulihan ruang terbuka hijau yang rusak akibat infrastruktur
Hal tersebut dijalankan untuk menunjang kebijakan program TransJabodetabek yang menghubungkan wilayah sekitar Jakarta seperti Depok, Bogor, Bekasi dan Tangerang.
Nantinya BUMD-BUMD di Jakarta akan berbagi ilmu atau pengetahuan mengenai pengelolaan infrastruktur berdasarkan pengalaman mengerjakan pembangunan di Jakarta agar bisa diterapkan di IKN.
Wibi mengimbau kepada seluruh warga yang nantinya memanfaatkan CFN agar tertib dan menjaga lingkungan saat kegiatan berlangsung.
Sehingga dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan kualitas hidup masyarakat DKI Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved