Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Sudah Lakukan Evaluasi, Pemprov DKI Tetap Lanjutkan Ganjil Genap

Hilda Julaika
07/9/2020 12:00
Sudah Lakukan Evaluasi, Pemprov DKI Tetap Lanjutkan Ganjil Genap
Kebijakan ganjil genap di Jakarta(MI/Andry Widiyanto )

OMBUDSMAN Perwakilan Jakarta Raya diketahui akan melakukan investigasi pada sejumlah kebijakan penanganan covid-19 di Ibu Kota. Salah satunya mengenai kebijakan ganjil-genap yang dinilai Satgas Covid-19 memicu adanya kerumunan dan berpotensi menjadi klaster transportasi umum.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, DKI akan tetap meneruskan kebijakan ganjil-genap karena kebijakan lalu lintas untuk menekan mobilisasi masyarakat ini dinilai efektif berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.

Baca juga: Anies Didesak Prioritaskan Pencegahan Covid-19

“Evaluasi ganjil-genap terus kami lakukan, tapi saya sudah sebutkan setiap hari kami evaluasi yang dilaporkan secara mingguan kepada Pak Gubernur selaku Ketua Gugus Tugas Provinsi yang kemudian dari hasil evaluasi ini ganjil-genap terus dilanjutkan,” ujar Syafrin saat dikonfirmasi, Senin (7/9).

Lebih lanjut dipaparkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menurutnya rutin melakukan evaluasi secara harian, mingguan, dan tiap satu bulan. Hasilnya penerapan kebijakan ini terpantau efektif. Sementara, peningkatan lalu lintas memang terjadi namun menurutnya masih di ambang kewajaran yakni, di angka sekitar 1%-2% peningkatan.

“Kebijakan ganjil-genap ini ditinjau dari kebijakan pembatasan pergerakan orang di Jakarta di tengah-tengah PSBB transisi. Jadi dari hasil pantauan kami, memang kinerja lalu lintas itu peningkatanya masih sekitar 1%-2%,” jelasnya.

Selain itu, dari indikator mobilitas warga terjadi penurunan aktivitas warga ke tempat-tempat tertentu. Seperti pergerakan ke pusat makanan, toko bahan makanan, toko obat yang mengalami penurunan sekitar 5%-6%. Hal yang sama terjadi pada pergerakan warga ke pusat-pusat transportasi ikut turun sekitar 2%.

Namun, peningkatan mobilitas justru terlihat ke ruang terbuka seperti taman. Menurutnya, karena ada keterbatasan aktivitas ke tempat lainnya maka tempat terbuka untuk berolahraga menjadi pilihan. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya