Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

NasDem dan PKS Setuju Anies Memperpanjang PSBB Transisi

Insi Nantika Jelita
26/8/2020 14:48
NasDem dan PKS Setuju Anies Memperpanjang PSBB Transisi
Beberapa Warga melintas di pedestrian kawasan Sudirman, Jakarta Pusat saat PSBB.(MI/FRANSISCO CAROLIO HUTAMA GANI )

FRAKSI NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera DKI Jakarta setuju Gubernur Anies Baswedan memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi yang akan berakhir pada Kamis (27/8).

Anggota DPRD DKI Jakarta dari NasDem, Ahmad Lukman Jupiter, menuturkan adanya perpanjangan masa tersebut bisa terus membangkitkan perekonomian warga.

Baca juga: Keberhasilan Kepala Daerah Bisa Diukur Besar Kecilnya Bansos

"Menurut saya PSBB transisi harus diperpanjang. Kondisi sekarang cukup baik, banyak pegawai yang diperkerjakan lagi," kata Jupiter kepada Media Indonesia, Jakarta, Rabu (26/8).

Meski demikian, Pemprov DKI juga diminta untuk menekan laju penularan Covid-19 dengan tidak membuka tempat hiburan yang berisiko tinggi tertular virus tersebut.

Jupiter setuju, jajaran Gubernur Anies tidak membuka tempat hiburan dulu seperti diskotek, bar atau tempat griya (spa).

"Seiring memikirkan perekonomian bisa tumbuh, DKI juga bisa menekan penularan korona. Restoran sudah menyumbang pajak ke DKI. Untuk penutupan tempat hiburan itu sudah tepat," tukas Jupiter.

Sementara itu, anggota Fraksi PKS DKI Jakarta, Achmad Yani, mendukung rencana Anies jika memperpanjang masa PSBB transisi. Ia menekankan kesadaran warga yant masih minim terhadap protokol kesehatan.

"Dalam hal status PSBB transisi sendiri dalam segi konsep sudah sangat baik. Namun kelemahannya terletak pada kesadaran masyarakatnya baik kelas pekerja maupun pengusaha masih rendah sehingga tingkat pelanggaran masih sangat tinggi," jelas Yani.

Sementara itu, anggota Fraksi PKS DKI Jakarta, Achmad Yani, mendukung rencana Anies jika memperpanjang masa PSBB transisi. Ia menekankan kesadaran warga yant masih minim terhadap protokol kesehatan.

Baca juga: Presiden Ingatkan Tata Kelola Pemerintahan Harus Efisien

"Dalam hal status PSBB transisi sendiri dalam segi konsep sudah sangat baik. Namun kelemahannya terletak pada kesadaran masyarakatnya baik kelas pekerja maupun pengusaha masih rendah sehingga tingkat pelanggaran masih sangat tinggi," jelas Yani.

Dampak lain Covid-19 yang dapat dirasakan langsung, kata Yani, adalah perekonomian masyarakat yang harus ditingkatkan. Jika tidak ditangani dengan serius, ia menuturkan akan menimbulkan permasalahan lain yang menjadikan semakin kompleks. (OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya