Pisau yang Dibeli Yodi Prabowo Diduga untuk Ancam Seseorang

Sri Utami
27/7/2020 17:38
Pisau yang Dibeli Yodi Prabowo Diduga untuk Ancam Seseorang
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus (kiri) memberikan keterangan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7/2020).(Antara)

KEMATIAN editor Metro TV Yodi Prabowo masih diwarnai sejumlah tanda tanya. Ayah korban, Suwandi, bahkan tidak puas dengan kesimpulan polisi yang menyebut sang putra tewas bunuh diri di pinggir Jalan Tol JORR Ulujami pada 10 Juli silam.

Penelusuran Media Indonesia terhadap meninggalnya pemuda 25 tahun itu menghasilkan informasi baru. Bahwa memang benar Yodi membeli sebilah pisau di Ace Hardware.

Namun, tujuannya adalah untuk mengancam seseorang pada Selasa (7/7/2020). Pasalnya, orang tersebut kerap merundungnya sehingga Yodi tidak tahan lagi. Ia ingin meminta agar yang bersangkutan berhenti menyakitinya.

"Dia menemui seseorang dengan tujuan mengancam akan bunuh diri (lantaran sering disakiti). Sejumlah luka di tubuh Yodi (selain luka di leher) merupakan wujud ancaman yang ia lakukan," kata sumber Media Indonesia yang enggan disebutkan namanya, Senin (27/7/2020).

Sumber tersebut merahasiakan lokasi Yodi melakukan ancaman. Namun, diyakini Yodi sudah mengenal betul lokasi tersebut.

Usai melancarkan ancam bunuh diri, Yodi diketahui menyambangi sebuah klinik di bilangan Jakarta Barat untuk mengobati luka sebelum masuk kantor. Yodi terakhir kali pamit ke orang tuanya untuk bekerja ialah pada Selasa (7/7/2020) sore.

"Iya Yodi sempat datang ke klinik untuk bersihkan lukanya. Dan ditemukan obat pereda nyeri, anestesi, di tasnya," tutur dia.

Terkait kepergian ke klinik untuk mengobati luka, salah seorang rekan almarhum Yodi yang dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui. "Kalau itu aku enggak tahu," ujar rekan kerja yang karib disapa Djayeng saat dikonfirmasi.

Informasi lain yang dibagikan sumber Media Indonesia ialah almarhum Yodi sering melakukan pertemuan dengan dua orang di sebuah kedai kopi di kawasan Kedoya Utara, Jakarta Barat. Salah seorang di antaranya ialah orang yang sempat ia ancam dengan pisau.

Sumber Media Indonesia masih menutup rapat-rapat identitas kedua orang yang kerap ditemui Yodi. Diduga kuat mereka masih ada kaitannya dengan penyebab tewasnya Yodi. Tidak hanya itu, Tol JORR Ulujami disebut bukan tempat sesungguhnya Yodi meregang nyawa.

Baca juga:Polda Metro: Saksi L Cium Gelagat Aneh Yodi Sebelum Meninggal

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus tetap berpegangan pada informasi yang sebelumnya telah disampaikan dalam konferensi pers pada Sabtu (25/7/2020) kemarin. Menurut dia, Yodi tewas diduga karena bunuh diri di pinggir Jalan Tol JORR Ulujami pada 10 Juli silam.

Yusri juga berkukuh bahwa banyaknya luka tusuk di tubuh Yodi Prabowo merupakan hasil percobaan sebelum akhirnya benar-benar menancapkan pisau ke arah yang mematikan. Yodi disebut menikam dadanya sebanyak empat kali dan ke arah leher.

"Menurut para ahli saat dia mau bunuh diri dia akan melakukan percobaan lebih dulu. Dan yang mematikan itu tusukan di leher yang sampai ke batang tenggorokan," ujarnya saat dikonfirmasi Media Indonesia, Senin (27/7).

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan, pihaknya tak menemukan teror terhadap Yodi. "Tidak ada, tidak ada ancaman dari luar dan lain-lain," kata Tubagus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (25/7/2020).

Baca juga: Pengakuan Rekan Kantor, Yodi Prabowo bukan Pemakai

Tubagus menambahkan, hasil penelusuran di telepon genggam Yodi tidak menunjukkan ada percakapan yang mengarah pada ancaman. Polisi juga memeriksa pesan WhatsApp (WA) Yodi. "Analisis berdasarkan CDR (call data record) dari WA dan sebagainya tidak ada yang mencurigakan," ujar Tubagus.

Yodi ditemukan tewas tertelungkup di pinggir Tol Jorr Ulujami Jakarta Selatan. Polda Metro Jaya kemudian menetapkan Yodi meninggal karena bunuh diri akibat depresi yang dialaminya. Agar berani bunuh diri, Yodi disebut mengonsumsi amphetamin. (Sru/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya