Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DINAS Perhubungan DKI Jakarta mengatur ketat operasional angkutan umum selama pandemi Covid-19. Hal itu pun telah diinstruksikan kepada seluruh pengelola transportasi umum, seperti MRT dan LRT.
Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, pola pengaturan itu seperti mengoperasikan lebih banyak armada dengan waktu tunggu atau headway yang lebih singkat di jam-jam sibuk mengikuti jam-jam kerja yang ditetapkan selama masa PSBB Transisi fase 1.
"Iya, di masa transisi ini memang kita lakukan pengaturan. Setiap hari minimal memenuhi dua 'shift' (misalnya) dari pukul 07.00 sampai pukul 09.00. Artinya pergerakan orang di jam itu yang kita fasilitasi penuh," kata Syafrin di Balai Kota, Senin (13/7).
Sementara di luar jam-jam sibuk pagi dan sore hari, armada akan dikurangi dan waktu tunggu akan lebih panjang. Syafrin berharap dengan hal seperti ini ia diharapkan akan menurunkan minat masyarakat untuk bermobilitas tanpa ada sebab yang urgen karena masih dalam masa pandemi covid-19.
Baca juga : Risiko Tinggi, Anies Diminta Tak Buka Hiburan Malam Dulu
"Karena di luar jam sibuk berarti kan orang bukan untuk bekerja yang artinya kita minta untuk mereka tetap di rumah. Selain itu saat ini masih diberlakukan 'work from home' sebanyak 50%," ujarnya.
Sementara itu menurus Syafrin, arus peningkatan penumpang di angkutan umum yang dikelola oleh BUMD DKI masih belum terlalu signifikan. Pihaknya pun belum berencana menginstruksikan memperpanjang pola operasi jam sibuk.
Seperti MRT Jakarta diketahui menerapkan pola operasi jam sibuk yakni pukul 07.00-09.00 dan pukul 17.00-19.00. Pada pola operasi jam sibuk, MRT akan mengurangi headway hanya lima menit dan jumlah rangkaian kereta yang dioperasikan sebanyak 14 rangkaian. Sementara di luar jam sibuk, MRT datang setiap 10 menit sekali dengan hanya tujuh rangkaian yang beroperasi.(OL-7)
Pembatasan dilakukan tidak lagi di luar Bodetabek tetapi di titik-titik perbatasan antara Jakarta dengan Bodetabek.
"Ini memang paling rentan. Puncak dari semua yang dikhawatirkan jujur ada di pasar. Paling rawan. Maka dari itu kita terus sosialisasi,"
Selama PSBB masa transisi, pengunjung harus mendaftar melalui daring untuk mendapatkan tiket masuk.
Hal itu bisa menjadi ancaman penularan covid-19 di lingkung an perkantoran.
Dalam masa transisi tidak ada tanda-tanda kasus Covid-19 menurun
"Jadi di semua pasar nanti dijalankan pemeriksaan sebelum masuk dan jalur lalu lalang orang akan diatur supaya satu arah," kata Anies
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved