Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK), hari ini, Kamis (9/7), secara resmi menemui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta.
Wakil ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pertemuan itu dilakukan karena KPK sedang dalam proses meneliti dan mengevaluasi penyaluran bantuan sosial (bansos) yang disalurkan Pemprov DKI Jakarta beserta Kementerian Sosial selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan PSBB Transisi.
"Ya, tadi, kami membahas bansos baik dari sisi untuk kesehatan, keberlanjutan sosial maupun ekonomi. Tapi tadi berfokus pada bansos yang untuk keberlanjutan sosial," kata Nurul di Balai Kota, Kamis (9/7).
Baca juga: Polda Metro Hentikan Penyelidikan Gratifikasi UNJ
Penelitian penyaluran bansos juga dilakukan kepada daerah lain.
Nurul menjelaskan penyaluran bansos adalah upaya pemerintah untuk bertujuan pemulihan kehidupan masyarakat. Namun, dalam perjalanannya, ada beberapa perbedaan pandangan antara pemda dengan Kemensos sebagai representasi pemerintah pusat.
"Tentu kami mempertanyakan karena memang beberapa program-program dari masing-masing gubernur kan itu kan beragam pelaksanaan bansos tersebut. Secara nasional tentu harus memiliki perspektif yang sama bagaimana memandang masalah covid itu ke arah social sustainate apa. Sehingga misalnya basis data DTKS Kemensos memandang bahwa kondisi covid itu dipisah dengan program-program PKH tidak menerima bansos yang lain misalkan kebutuhan dampak covid ini mengakibatkan yang semula secara ekonomi turun apalagi yang PKH yang memang sebelum kondisi covid sudah tidak sejahtera. Dia kemudian pasti akan tambah turun. Sehingga memang memungkinkan ada menimbulkan bantuan ganda. Itu yang kami selaraskan sebenarnya. Perspektifnya masing-masing kementerian dan pemda supaya satu pandangan," papar Nurul.
Nurul pun mengakui di awal-awal penyaluran bansos terdapat kesalahpahaman dan bansos yang tidak tepat sasaran dari pemerintah baik Pemprov DKI maupun Kemensos. Hal itu disebabkan karena Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) juga kacau dan belum diperbarui.
"Sekali lagi kalau tepat tidak tepat basisnya pada DTKS ya. Karena memang di sana belum sepenuhnya sempurna memang awalnya. Kemudian ada tidak kesempurnaan. Ada yang di DTKS ada tapi ternyata sudah meninggal. Ada yang di DTKS ada di wilayah A ternyata sudah pindah. Karena tidak ada updating. Tapi lambat laun itu sudah ada perbaikan," ujarnya.
Namun, tidak tepatnya sasaran bansos, menurut Nurul, bukan merupakan tindak pidana korupsi karena pemberian bansos sepenuhnya berdasarkan DTKS.
"Kecuali memang ada kesengajaan untuk digelembungkan baru itu korupsi. Kalau di DTKS salah berarti bukan korupsi," tukasnya. (OL-1)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menerapkan pajak sebesar 10% terhadap 21 jenis fasilitas dan aktivitas olahraga.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bergerak cepat menangani banjir yang melanda sejumlah wilayah Ibu Kota
Komunitas bermain yang biasa melakukan aktivitas di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, mengaku dimintai biaya Rp 1,9 juta.
Pemprov DKI melalui Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi (DTKTE) diminta menggandeng sejumlah perusahaan swasta.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengakui, penyelenggaraan Jakarta International Marathon itu akan berdampak terhadap aktivitas masyarakat.
Kendati demikian, Sarjoko tak menyebut secara detail 40 sekolah mana saja yang akan dilakukan uji coba sekolah swasta gratis tersebut.
PPATK mengungkap ada 571.410 NIK penerima bantuan sosial terindikasi terlibat judol.
Temuan PPATK dari penelusuran data 2024, mengungkap bahwa nilai transaksi judol oleh penerima bansos, mencapai Rp957 miliar.
Pemerintahakan mencabut pemberian bantuan sosial (bansos) bagi para penerima manfaat yang terbukti menggunakannya untuk bermain judi online (judol).
IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menanggapi kekhawatiran soal potensi penyalahgunaan Bantuan Subsidi Upah (BSU) termasuk untuk praktik judi online (judol),
PPATK mengungkap ada 571.410 nomor induk kependudukan (NIK) yang terdaftar sebagai penerima bantuan sosial (bansos) ternyata tercatat sebagai pemain judi online
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved