Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kualitas Air Krukut Bermasalah, Suplai IPA Cilandak Terganggu

Insi Nantika Jelita
02/7/2020 14:55
Kualitas Air Krukut Bermasalah, Suplai IPA Cilandak Terganggu
Petugas PPSU membersikan sampah di aliran Kali Krukut(MI/ BARY FATHAHILAH)

Memasuki musim kemarau, PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) menyebut kualitas air Kali Krukut tidak memenuhi standar. Akibatnya sumber air baku Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cilandak mengalami gangguan atau degradasi.

"Selama kualitas air baku dari Kali Krukut masih belum memenuhi standar, suplai air bersih dari IPA Cilandak ke pelanggan berpotensi terganggu," kata Corporate Communications & Social Responsibilities Division Head Palyja Lydia Astriningworo dalam keterangan resminya, Jakarta, Kamis (2/7).

Masalah tersebut, lanjut Lydia, disebabkan meningkatnya kadar amonia yang tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta nomor 582 tahun 1995 tentang Penetapan Peruntukan dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air serta Baku Mutu Limbah Cair di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Baca juga: Viral Video CCTV Intip Pelanggan, Starbucks: Kami Investigasi

Wilayah yang terkena dampaknya adalah Ragunan, Pasar Minggu, Manggarai Selatan, Kalibata, Gandaria Utara, Tebet Timur, Kebon Baru, Manggarai, Menteng Dalam, Cilandak Barat, Lebak Bulus, Melawai.

Selain itu, pasokan air ke Pejaten Barat, Cipete Selatan, Kebagusan, Tanjung Barat, Pondok Pinang, Pela Mampang, Bukit Duri, Pejaten Timur, Pulo, Tebet Barat, Rawa Jati, Gandaria Selatan, dan Petogogan juga terganggu.

"Kadar amonia yang tinggi merupakan indikasi adanya pencemaran bahan organik yang berasal dari limbah domestik atau industri," ujar Lydia.

Lydia menjelaskan untuk menjaga kualitas air bersih ke Pelanggan, IPA Cilandak menurunkan suplai air bersihnya dari 400 lps menjadi 200 lps dan menambahkan 100 lps dari Distribution Control Reservoir (DCR) 5 di Lebak Bulus, Jakarta Selatan dan 100 lps dari IPA Pejompongan untuk mengkompensasi kekurangannya.

Palyja mengimbau ke warga agar selalu menampung air, menghemat penggunaan air, dan tidak mencampur air perpipaan dengan air tanah. (OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya