Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WAKIL Ketua Komisi E DPRD DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengungkapkan pihaknya bakal memanggil Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta soal tenaga kesehatan (nakes) yang terkena pemotongan tunjangan kinerja daerah (TKD) sebesar 50%. “Sudah masuk laporannya. Kita akan agendakan rapat dengan Dinas Kesehatan DKI,” kata Anggara di Jakarta, kemarin.
Anggara mengatakan hal itu saat menanggapi informasi yang menyebut petugas dari Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di salah satu Sudin Kesehatan Jakarta mengalami pemotongan TKD 50%. Adapun para pejabat di Sudin dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI masih menerima utuh.
Anggara mengaku bakal memeriksa apalah pemotongan TKD 50% itu menyalahi Pergub Nomor 49/2020 tentang Rasionalisasi Penghasilan Pegawai Negeri Sipil dalam Rangka Penanganan atau tidak.
“Kami perlu klarifikasi dari Dinkes DKI. Kalau kita membaca kembali Kepgub itu sendiri yang enggak dipotong hanya yang punya SK dari dinkes sebagai tenaga kesehatan covid-19,” terang Anggara.
Politikus PSI itu meminta Dinkes DKI segera meluruskan persoalan kabar pemotongan TKD 50% tersebut.
Berdasarkan pengakuan tenaga kesehatan kepada Media Indonesia, sebagian besar petugas pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Sudin Kesehatan di Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur, hanya menerima TKD 50% di bulan Mei. Artinya, tidak sesuai dengan pergub tersebut. “Anehnya, justru para petugas ini yang mengalami pemotongan TKD 50%. Adapun para pejabat di sudin dan dinas kesehatan menerima utuh,” ujar seorang petugas P2P.
Ia mengetahui kejadian tersebut berdasarkan keterangan langsung dari Seksi P2P yang berada di salah satu Sudin di Jakarta.
Menurut pengakuanya, ada satu seksi P2P yang setengah mati bekerja dan ber hadapan langsung dengan pasien covid-19 untuk pemeriksaan swab test. Tapi, justru ditelantarkan.
Pekerjaan mereka dianggap sama berbahaya dan berisiko dengan petugas medis di RSPI Sulianti Saroso, Wisma Atlet, dan lainnya. “Tapi, malah tiba-tiba TKD mereka dipotong. Yang setengah mati TKD-nya sekitar Rp9 juta dipotong 50%, jadi dapat Rp4,5 juta. Padahal mereka sampai tengah malam bawa sampel (covid-19). Tapi, bos atau pejabat di dinas kesehatan terima TKD utuh,” ungkap Petugas P2P tersebut.
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi DKI Yuditha Endah membenarkan seluruh jajarannya terkena potongan TKD 50%. Dirinya menampik bahwa hanya petugas P2P yang terkena dampak tersebut. Pemotongan tersebut berlaku sejak Mei lalu.
“Di awal kami mengusulkan TKD untuk jajaran Dinkes 100%. Tetapi, kami diminta tim verifi kator rasionalisasi untuk mengikuti sesuai Pergub 49/2020. Semoga bulan depan sudah balik lagi kondisinya,” jelas Yudhita. (Ins/J-1)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meletakkan sepucuk surat ungkapan terima kasih bagi tenaga medis khusus covid-19 yang ia tandatangani
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PAN, Zita Anjani menilai ada hal yang lebih penting untuk diperhatikan oleh pemerintah sebelum opsi karantina diberlakukan, yaitu petugas medis
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PAN, Zita Anjani berpendapat selain memfokuskan bantuan ke warga, pemerintah wajib menyiapkan tenaga medis yang baik, termasuk jaminan sosial dan APD
Jumlah ini meningkat dari sebelumnya ada 84 tenaga medis yang positif covid-19.
Pelanggan khusus tenaga rumah sakit dan puskesmas dapat menggunakan layanan Transjakarta dengan menunjukkan kartu identitas dan surat tugasnya kepada petugas halte.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan prihatin dengan banyaknya petugas medis yang terpapar covid-19, bahkan ada yang meninggal dunia. Padahal mereka adalah pertahanan terakhir kita
Pele, Diego Maradona, Michael Owen, Zinedine Zidane, dan Ronaldo juga mendukung langkah FIFA.
Selama kurang lebih dua pekan tersebut, sebanyak 38 jersey berhasil dilelang dan berhasil mengumpulkan dana amal sebesar Rp88.450.000.
Area yang dilayani yakni rute Pondok Cabe-Terminal Senen. Hal ini sesuai dengan permintaan para penumpang yang merupakan tenaga medis RSCM.
Hal itu karena bertambahnya jumlah kasus positif covid-19 di ibu kota, membuat semakin banyak nakes yang terjun menangani penyakit yang menyerang sistem pernapasan itu.
Pada Rabu (1/4), Diana yang juga anggota Dewan Penasihat Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) itu membagikan sekitar 1.000 kotak makanan
Pengusaha yang juga aktif di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) itu menyiapkan 30 ribu kotak makanan bagi tenaga medis di kota Depok selama April 2020
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved