Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
DIREKTORAT Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah mengamankan 39 orang dalam kasus penyerangan dan permufakatan jahat yang dilakukan oleh kelompok John Kei terhadap pamannya Nus Kei. Wakil Direskrimum Polda Metro jaya AKBP Calvijn Simanjuntak menyebut sejauh ini sudah ada empat senjata api yang disita.
Dua senjata api disita terkait penyerangan kelompok John Kei di kediaman Nus Kei yang berada di Cluster Australia, Perumahan Green Lake, Cipondoh, Tangerang pada Minggu (21/6). Berdasarkan keterangan saksi di lapangan, saat itu terdengar tujuh kali tembakan yang dibuang saat kelompok John Kei meninggalkan lokasi.
"Ada dua pelaku yang di TKP kedua, di Perumahan yang ada di daerah Tangerang Kota. Yaitu senjata api yang dimiliki oleh WL dan satu lagi yang dimiliki oleh AY. Dua pelaku ini, mereka yang ada di mobil Cayla putih yang pada saat itu terakhir keluar dari perumahan," papar Calvijn di Mapolda Metro Jaya, Senin (29/6).
Baca juga: Polisi Tetapkan 47 Tersangka dalam Kasus John Kei
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Kombes Yusri Yunus menyebut senjata api yang dimiliki WL adalah rakitan. Sedangkan milik AY adalah revolver Colt kaliber 22. Tujuh tembakan yang dimuntahkan oleh keduanya sempat mengenai jempol kaki kanan seorang pengemudi ojek daring bernama Andreansah.
"Ini lagi diuji balistik menggunakan senpi siapa. Masih dilakukan penyelidikan ini pakai senpi WL atau MAN. Sopir ojol sudah dioperasi dan dikeluarkan pecahan proyektil," ungkap Yusri.
Sementara itu, dua senjata api lainnya disita pihak kepolisian dari tersangka MSR dan TH. Namun, Yusri menjelaskan bahwa keduanya tidak ikut terlibat dalam kasus penganiayaan di Kosambi maupun penyerangan di Tangerang.
Dari tangan MRS, polisi menyita senjata api merek Baretta MOD 92FS. Sementara itu, senjata api yang disita dari TH berjenis airsoft gun. Atas kepemilikan senjata api tersebut, baik MRS maupun TH dibuatkan laporan polisi yang berbeda.
Terpisah, Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menduga kelompok penjahat memperoleh senjata api dengan cara ilegal. Meskipun tidak secara spesifik menyebut kelompok John Kei, ia mendorong Polri terus melakukan operasi pemberantasan peredaran senjata api guna menangkap pengedar dan pemasok senjata api yang digunakan untuk melakukan aksi kejahatan.
"Ada dugaan bahwa pengedar dan pemasok adalah oknum aparat, karena orang awam akan sulit untuk mendapatkan senjata api, apalagi memasok dan mengedarkannya," ujar Poengky.
Menurut Poengky, bisnis senjata api bisanya juga terkait dengan kejahatan tertentu yang membutuhkan dukungan senjata api itu sendiri. Beberapa yang disebutnya antara lain bisnis minuman keras, bisnis narkoba, serta bisnis perdagangan orang.
"Sayaberharap operasi polisi dapat difokuskan untuk bisa memberantas peredaran senjata api, yang manfaatnya nanti juga dapat mengurangi kejahatan akibat adanya bisnis-bisnis kejahatan lainnya yang 'tumbuh aman' karena adanya backing senjata api," tandasnya
Yusri menyebut pihaknya masih mendata kepemilikan senjata api yang disita dari kelompok John Kei. Ia menegaskan bahwa ada Peraturan Kapolri yang mengatur ihwal kepemilikan senjata api.
"Ada aturan di dalam Perkapolri kapan senpi itu digunakan tapi tetap harus dititip. Kita dari inteligen masih melakukan operasi karena senpi ini masih ada pelaku-pelaku yang menggunakan senpi untuk melakukan tindakan kejahatan," pungkasnya. (OL-8)
Tindakan yang dilakukan oleh Satpol PP tidak memiliki asas kebermanfaatan dan hanya membuat gaduh.
Selama 11 hari Operasi Berantas Jaya 2025 di wilayah Jadetabek, polisi menangkap 2.406 orang terkait aksi premanisme.
SEBANYAK 13 ribu pecalang dari 1.500 desa Aladat seluruh Bali berkumpul di Lapangan Renon Denpasar, Sabtu (17/5).
Tim Saber Pungli diturunkan dan berhasil mengamankan puluhan orang yang diduga preman karena diduga telah mengganggu aktivitas perekonomian di Pasar Sandang Jatibarang.
Selain membongkar posko ormas di Pasar Induk, petugas gabungan itu juga menyisir preman berkedok ormas yang diduga masih berada di dalam area pasar.
Para pedagang yang berjualan di depan akses utama pasar menduga uang sewa lapak yang diberikan itu hanya masuk ke kantong ormas
John mengaku sempat berkomunikasi dengan kelompok penyerang.
Polisi menyebut bahwa terdapat jejak komunikasi antara kelompok Nus Kei dengan John Kei sebelum terjadinya penyerangan.
POLISI mengungkapkan bahwa peristiwa penembakan yang terjadi di Bekasi, Jawa Barat yang melibatkan kelompok Nus Kei dengan kelompok John Kei dipicu oleh dendam lama.
Dari sebelas tersangka, sembilan sudah ditahan di rumah tahanan (rutan) Polda Metro Jaya. Dua orang masih DPO dan masih terus dikejar oleh tim tindak Resmob Polda Metro Jaya.
POLISI mengamankan senjata api rakitan di kasus penembakan kelompok GR (44) Nus Kei oleh kelompok John Kei di Medan Satria, Kota Bekasi. Polisi mendalami senjata api rakitan tersebut.
POLISI mengungkap kasus tewasnya pria asal Jakarta Barat GR (44) di Medan Satria, Kota Bekasi merupakan konflik dua kelompok John Kei dan Nus Kei.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved