Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SERIKAT Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI) menyebut jumlah warga sangat miskin di Ibu kota naik signifikan selama pandemi covid-19. Hal itu berdasarkan monitoring atau audit sosial terhadap proses penyaluran bantuan sosial (Bansos) yang dilakukan oleh Pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Sekjen SPRI Dika Muhammad mengungkapkan, dari pendataan partisipatif yang dilakukan pihaknya terhadap 3,985 responden dari 94 Kelurahan di 36 kampung di Jakarta yang berhasil diwawancara secara daring, ditemukan 73% responden teridentifikasi sebagai warga sangat miskin belum terima bantuan program keluarga harapan (PKH).
"Sebanyak 73% atau 2.892 ini masuk keluarga yang sangat miskin, layak menerima program keluarga harapan. Lalu sekitar 3.459 kami identifikasi layak mendapat program perlindungan sosial lokal," terang Dika dalam Webinar 'Akses bantuan sosial untuk Warga Miskin Baru DKI Jakarta di Masa covid-19', Jakarta, Jumat (26/5).
Pendataan partisipatif dilakukan pada 14 April–13 Mei 2020. Dika mengatakan, pendataan itu menunjukan adanya peningkatan warga sangat miskin yang cukup signifikan dampak dari pandemi covid-19. Pada saat sebelum pandemi, SPRI mendata jumlah orang miskin itu sekitar 2.310 kepala keluarga.
Baca juga : Ada PSBB, Pemprov DKI Anggarkan Rp5,32 Triliun untuk Bansos
“Ada peningkatan kondisi kemiskinan yang sangat miskin. Jumlah keluarga sangat miskin meningkat tajam saat covid-19 ada peningkatan sampai 3.194 keluarga. Hal ini berdasarkan indikator kemiskinan yang dimiliki oleh pemerintah," jelas Dika.
Selain itu Dika mengatakan, 92% responden menyatakan tidak memiliki aset yang bisa digunakan saat darurat. Artinya mereka tidak memiliki ketahanan sosial dan ekonomi dalam menghadapi pandemi covid-19.
Selain itu, SPRI mencatat akibat covid-19, 60% responden menyatakan kehilangan pekerjaan. Hanya sekitar 30% yang menyatakan masih memiliki pekerjaan
"Kami merekomendasikan untuk Pemprov DKI perlu memperluas cakupan jumlah penerima program jaminan sodial yang sekarang dijalankan. Pemprov juga mesti menambah alokasi anggaran jaminan sosial dan sebaiknya membuka ruang kolaborasi pendataan warga miskin," pungkas Dika. (OL-7)
Penyaluran bantuan sosial (bansos) yang mengacu pada Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) akan lebih baik.
Lembaga Riset dan Data Analisis Sigmaphi 118,73 juta orang atau 42,9% penduduk Indonesia pada tahun 2023 hidup dalam kondisi tidak layak.
Di balik keindahan alamnya yang memukau dan semangat masyarakatnya yang tak kenal lelah, Gorontalo masih bergulat dengan dua "luka" kronis: kemiskinan dan kesenjangan
SEKTOR usaha ultramikro, mikro, kecil dan menengah (UMKM) membutuhkan ekosistem yang sehat agar bisa naik kelas dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Kenaikan angka kemiskinan di Ibu Kota Jakarta pada Maret 2025 dipicu oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan garis kemiskinan dan ketidakstabilan harga kebutuhan pokok.
Kemiskinan di wilayahnya masih tinggi terutama kategori miskin ekstrem yang jumlahnya mencapai 44.462 kepala keluarga. Sementara jumlah warga miskin tercatat 35.818 kepala keluarga.
Kebijakan hanya akan berhasil jika diterjemahkan secara nyata di tingkat kota dan komunitas.
perempuan di Jakarta masih terjebak dalam ketidakpastian. Mulai dari pencarian kerja, dunia akademik, hingga kehidupan sehari-hari.
Menjadi bagian dari perjalanan panjang bangsa, BUMD ini menanamkan pondasi bagi masa depan kota dan warganya.
DINAS Perhubungan DKI Jakarta menyiapkan rekayasa lalu lintas (lalin) saat penyelenggaraan Kirab Bendera Pusaka dalam rangka Upacara Pengibaran dan Penurunan Bendera Pusaka pada HUT ke-80 RI
Fitroh menyebut KPK menangkap pejabat badan usaha milik negara (BUMN), dalam OTT ini. Nama lengkapnya masih dirahasiakan, saat ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved