Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT MRT Jakarta berencana memperpanjang jam operasional Moda Raya Terpadu (MRT) secara bertahap hingga kembali kepada jam operasional yang normal seperti sebelum ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Pemprov DKI Jakarta telah resmi menetapkan mulai hari ini sebagai masa transisi, mulai melakukan pelonggaran terhadap sektor-sektor ekonomi. Hal itu akan menyebabkan bertambahnya para pekerja yang aktif kembali ke kantor maupun tempat usaha setelah sebelumnya dirumahkan atau menerapkan metode 'work from home'. Sehingga, jam operasional transportasi umum perlu diperpanjang.
"Jam operasional MRT Jakarta bertahap diperpanjang sejalan dengan koordinasi kami bersama Dinas Perhubungan Pemprov DKI. Untuk Jumat (5/6) sampai 21.00," kata Corporate Secretary Head Division PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin saat dikonfirmasi, Kamis (4/6).
Sebelum PSBB, jam operasional MRT adalah pukul 05.00-23.00 WIB. Saat normal tersebut, headway atau waktu kedatangan antarkereta adalah pada hari kerja lima menit di jam sibuk dan 10 menit di jam reguler. Untuk di akhir pekan headway adalah 10 menit di semua waktu.
Baca juga: Masa Transisi, Pembelian Tiket MRT Tetap Melalui Mesin
Sementara itu selama masa PSBB, jam operasional MRT berkurang drastis menjadi pukul 06.00-18.00 WIB dengan headway 30 menit.
Di masa transisi, jam operasional MRT berangsur diperpanjang yakni pada hari kerja menjadi pukul 05.00-21.00 WIB dan pada akhir pekan pukul 06.00-20.00 WIB. Pada masa transisi ini, headway menjadi 10 menit di jam sibuk dan 20 menit pada jam reguler.(OL-5)
Kolaborasi MRT Jakarta dengan Kredivo Hadirkan Metode Pembayaran Paylater
Daftar Lengkap Tarif MRT Jakarta antar Stasiun
MRT Jadi Jawaban Tantangan Kota Jakarta
Hingga sekarang antusiasme masyarakat untuk naik MRT belum juga surut. Bahkan di musim liburan kemarin masih banyak warga yang memang sengaja berwisata di MRT.
Kasus penyakit autoimun mengalami peningkatan setelah pandemi covid-19. Hal ini diungkapkan oleh seorang dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan alergi imunologi
JUMLAH total kasus covid-19 di Jawa Barat, saat ini mencapai 427 kasus. Daerah dengan penjangkitan tertinggi ialah Kota Depok dengan 66 kasus, dan Kota Bandung sebanyak 63 kasus.
PEMERINTAH Kota Tasikmalaya terus berusaha melakukan antisipasi terkait lonjakan kasus Covid-19 yang kembali muncul di Jawa Barat.
Namun, pascapandemi kondisi perkembangan angka kemiskinan secara bertahap terus membaik.
Melalui Dinas Kesehatan, Kota Bandung kini memperkuat seluruh lini kesiapsiagaan demi melindungi warganya.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved