Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PENGAWAS Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, belum menemukan calon penumpang yang terindikasi terjangkit virus korona (covid-19). Mereka semua disebut dalam kondisi sehat.
"Kami belum ada temui yang demam," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Bandara Soetta dokter Anas Ma'ruf di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (21/5).
Anas menyebutkan, mayoritas temuan petugas pengawas yaitu dokumen perjalanan tidak lengkap. Seperti, tidak membawa hasil rapid test terbaru. "Contoh, punya surat Keterangan sehat tetapi tidak membawa hasil tes cepat," ungkap dia.
Anas menegaskan, rapid test merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh pengguna transportasi udara. Ini diterapkan untuk menjamin agar transportasi udara tidak berpotensi menyebarluaskan virus korona.
"Pengguna transportasi sehat, alat angkut (pesawat kondisi baik dan steril), dan kru semua dalam keadaan sehat sehingga tidak menjadi risiko penyebaran korona," sebut dia.
Baca juga: Minim Pendaftar, Seleksi KY Diundur lagi
Anas mengingatkan, rapid test yang digunakan yang terbaru. Minimal, tes cepat harus dilakukan 10 hari sebelum berangkat.
"Sebaiknya 7 sampai 10 hari sesuai dengan ketentuan penanggulangan covid-19," ujar dia.
Calon penumpang disarankan lebih awal berada di bandara. Minimal tiga jam sebelum jadwal keberangkatan. "Disarankan 3 jam sebelum terbang," kata Anas.
Baca juga: Lurah Kebon Kacang Ungkap Data Bansos Pemprov DKI tidak Lengkap
Anjuran ini disampaikan agar calon penumpang tidak ketinggalan pesawat. Sebab, mereka harus melalui beberapa tahap pemeriksaan sebelum berangkat.
Pemeriksaan yang dimaksud yaitu dokumen keberangkatan (surat tugas dan kesehatan), cek kesehatan (suhu tubuh dan kadar oksigen) serta proses check in.
Anas menyebutkan, ketentuan ini diterapkan semenjak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan. Sehingga, transportasi udara tidak berpotensi menyebarkan virus korona.
Baca juga: Medan Pertempuran Covid-19 Bergeser ke Amerika Latin
Dia menyebutkan jika tahapan pemeriksaan tersebut berlangsung cepat. Namun, proses pemeriksaan dokumen diakui membutuhkan waktu banyak untuk memastikan calon penumpang memenuhi syarat perjalanan.
"Itu tidak lama kok sampai sekarang kenyataannya sudah tidak terjadi lagi penumpukan lagi," ujar dia. (X-15)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved