Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
KETUA Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta, Ellen Hidayat, angkat bicara terkait kabar pembukaan kembali pusat perbelanjaan atau mal di Ibu Kota.
Menurutnya, sampai saat ini belum ada kepastian resmi dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, terkait hal tersebut.
"Kami akan mengikuti arahan dari Gubernur DKI mengenai tanggal yang dipilih untuk beroperasinya pusat belanja di Jakarta. Walau dari pihak pengelola mal siap setiap saat," ujar Ellen dalam keterangan resmi, Senin (18/5).
Baca juga: Pemprov DKI Diminta Melonggarkan PSBB Secara Bertahap
Pernyataan Ellen menanggapi penuturan Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah, yang menyebut mal di Jakarta kembali beroperasi pada 8 Juni mendatang.
Dia menekankan untuk membuka kembali pusat belanja tidak bisa dilakukan, jika pemilik toko atau tenant belum siap. Apabila Pemprov DKI berencana membuka kembali mal selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), harus diinformasikan jauh hari.
Baca juga: Polda Metro: Pelanggaran PSBB Masih Terus Terjadi
"Maksimal satu minggu sebelum tanggal pembukaan. Sehingga, tenant dapat mempersiapkan karyawan dan juga bahan baku untuk kategori food and beverage, agar dapat memulai usahanya," imbuh Ellen.
APPBI meminta Pemprov DKI segera mengumumkan perihal kebijakan PSBB tahap kedua yang dijadwalkan berakhir 22 Mei. Dalam hal ini, apakah pusat perbelanjaan dapat kembali beroperasi, atau masih tetap tutup.(OL-11)
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved