Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
SEBANYAK 3.964 perusahaan menerapkan kerja dari rumah atau work from home (WFH) hingga Rabu (6/5).
Dari data Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta, dari jumlah perusahaan tersebut, sebanyak 1.060.051 orang karyawan sudah menerapkan WFH.
Dari 3.964 perusahaan yang menerapkan WFH, sebanyak 1.365 perusahaan sudah menutup total operasi perusahaan dengan jumlah karyawan yang menerapkan WFH sebanyak 183.849 orang.
Baca juga: Trans-Jakarta Distribusikan 500 APD ke Puskesmas Kecamatan
Sementara itu, ada pula perusahaan yang menutup sebagian saja kegiatan usahanya. Perusahaan di kategori ini jumlahnya 2.599 perusahaan dengan jumlah karyawan yang menerapkan WFH sebanyak 876.202 orang.
Sementara itu, dari Peraturan Gubernur DKI Jakarta No 33 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk Pencegahan Penularan Covid-19 di Jakarta terdapat 11 sektor yang boleh beroperasi selama PSBB di Jakarta yakni kesehatan, logistik, konstruksi, pangan/minuman, transportasi, komunikasi dan teknologi informasi, industri strategis, energi, keuangan, perhotelan, pelayanan dasar jasa utilitas, dan kebutuhan sehari-hari.
PSBB di Jakarta telah diperpanjang hingga 22 Mei mendatang. (OL-1)
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved