Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
DINAS Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta melakukan inspeksi ke 703 perusahaan selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Dari hasil sidak tersebut, sebanyak 116 perusahaan ditutup karena melanggar aturan PSBB. Dari jumlah tersebut 9.533 pegawai yang terkena dampak tidak bisa bekerja sementara.
"Di Jakarta Selatan ada 35 perusahaan yang ditutup dengan 1.018 pegawai," ujar Kepala Disnaker DKI Andri Yansyah berdasarkan laporannya di Jakarta, Rabu (29/4).
Baca juga: Kantongi Izin Kemenperin, 125 Perusahaan di DKI Abai Aturan PSBB
Di Jakarta Pusat ada 21 perusahaan yang ditutup dengan 761 pegawai. Lalu di Jakarta Barat ada 29 perusahaan yang ditutup dengan 810 pegawai yang tidak bekerja sementara.
Di Jakarta Utara ada 21 perusahaan yang ditutup dengan 6.326 pegawai. Di Jakarta Timur ada 10 perusahaan yang ditutup dengan 618 pegawai yang terdampak.
Sebanyak 116 perusahaan yang ditutup itu tidak termasuk dalam 11 sektor usaha yang diizinkan beroperasi selama PSBB berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 33 Tahun 2020 Pasal 10.
Adapun 11 sektor usaha yang diizinan beroperasi selama PSBB, yakni kesehatan, bahan pangan, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, logistik, perhotelan, konstruksi, industri strategis, pelayanan dasar. Lalu utilitas publik dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional dan objek tertentu serta kebutuhan sehari. (X-15)
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved