Polisi: Ravio Sempat Melawan Saat Akan Diamankan

Tri Subarkah
27/4/2020 12:45
Polisi: Ravio Sempat Melawan Saat Akan Diamankan
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Suyudi Ario Seto (kedua kiri) saat press conference penipuan properti(MI/Bary Fahtahilah)

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan bahwa aktivis sekaligus peneliti kebijakan publik Ravio Patra sempat melakukan perlawanan saat akan diamankan. Diketahui, polisi mengamankan Ravio pada Rabu (22/4) malam di daerah Menteng, Jakarta Pusat.

"Pada proses pengamanan, RPA sempat menghindar dan melawan dengan masuk ke dalam mobil temannya," kata Suyudi saat dikonfirmasi, Senin (27/4).

Saat itu, Ravio sedang bersama temannya seorang warga negara Belanda bernama Roy Spijkerboer. Ravio berusaha masuk ke dalam mobil Spijkerboer berplat Corps Diplomatic Kedutaan Besar Kerajaan Belanda.

Belakangan diketahui bahwa Spijkerboer merupakan diplomat Kerajaan Belanda. Polisi juga menyebutkan bahwa ia sempat menghalang-halangi kerja petugas saat akan menangkap Ravio.

"Saat RPA berusaha memberontak dan meloncat ke dalam mobil, RPA berteriak, 'Kalian tidak bisa menangkap saya di mobil diplomasi!' Namun pada akhirnya RPA berhasil diamankan," terang Suyudi.

Menanggapi hal tersebut, perwakilan tim kuasa hukum Ravio, Alghiffari Aqsa mengatakan bahwa Ravio menolak untuk dibawa oleh petugas karena polisi tersebut berpakaian preman. Selain itu, petugas yang menangkap Ravio tidak dapat menunjukkan identitas dan surat penangkapan yang dapat dikonfirmasi.

"Kalau ingin klarifikasi atau kejelasan, dipanggil secara patut sesuai KUHAP, sesuai hukum pidana, sesuai undang-undang. Jadi, kalau ingin klarifikasi ya panggil sebagai saksi, ada aturan secara patut, 3x24 jam sebelumnya, kemudian ya diperiksa dan didampingi oleh pengacara," ujar Alghif.

Sementara itu, Alghif juga tidak membantah bahwa Ravio berteriak saat akan ditangkap. Menurutnya sesuai hukum internasional, wilayah dan mobil Kedutaan Besar masuk ke dalam wilayah negara lain. Sehingga memerlukan prosedur khusus untuk dimasuki secara bebas oleh penegak hukum.

Alghif juga mengatakan bahwa Spijkerboer merupakan teman Ravio. Ia menyebut pertemuan Ravio dengan Spijkerboer pada malam penangkapan tidak terkait dengan permintaan bantuan secara resmi Ravio terhadap Kedutaan Besar Kerjaaan Belanda.

Baca juga: Kebakaran GBI Basilea Christ Cathedral Bersumber dari Lantai 3

"Ravio sudah kenal cukup lama (dengan Spijkerboer). Dan karena merasa terancam dan ada hal yang lain yang mau didiskusikan, mengontak R ini. Ketika sudah ada janjian ketemu, kemudian justru ditangkap," tandas Alghif.

Polisi mengamankan Ravio atas laporan nomor LP/473/IV/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tentang adanya ajakan untuk melakukan penjarahan nasional. Direktur Eksekutif Safenet Damar Juniarto mengatakan, sebelum ditangkap Ravio mengaku akun WA miliknya diretas.

“Peristiwa ini saya minta segera dilaporkan ke Whatsapp, dan akhirnya oleh Head of Security Whatsapp dikatakan memang terbukti ada pembobolan,” ujar Damar.

Namun, pesan WA itu telah menyebarkan pesan bernada provokasi yang berbunyi ‘Krisis sudah saatnya membakar! Ayo kumpul dan ramaikan 30 April aksi penjarahan nasional serentak semua toko yang ada di dekat kita bebas dijarah’. (OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya