Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

10 Paket Bansos Salah Sasaran di Sunter Indah Dialihkan

Yurike Budiman
21/4/2020 08:22
10 Paket Bansos Salah Sasaran di Sunter Indah Dialihkan
Tim pembagian sembako khusus Presiden Sembako dilepas dari Istana Negara, Senin (20/4)(Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)

SEBANYAK 10 dari 32 paket yang salah sasaran di perumahan Sunter Indah, Jakarta Utara, telah dialihkan kepada warga yang lebih membutuhkan.

"Akhirnya kami berikan kepada warga yang ekonominya lemah menurut data dari RT setempat. Tidak dikembalikan, tapi langsung disalurkan kepada warga yang membutuhkan," kata Ketua RW 012, Kurniawan Sutedjo di Sunter Indah, Senin (20/4).

Sebelumnya, data yang diterima RW 012 Kelurahan Sunter Jaya, terdapat 32 paket yang masuk ke pemukiman warga yang ekonominya mencukupi.

"Dari data Pemprov DKI kita terima 32 paket. Hanya saja tidak memenuhi sasaran, karena yang mendapatkan itu bisa dibilang 60%-70% itu mereka ekonomi cukup lah. Sementara 30% itu kami teruskan ke warga kami yang memang berkekurangan dengan koordinasi kepada RT di lingkungan masing-masing," ujarnya.

Baca juga: PDIP: Data Bansos yang Dimiliki Gubernur Anies Bermasalah

Secara keseluruhan ada 14 RT di wilayah RW 012, namun tidak semua mendapatkan bantuan yang salah sasaran. Warga yang mendapatkan bantuan sosial di antaranya dari RT 01, RT 05, RT 06 dan RT 09.

"Dari semua itu ada beberapa yang disalurkan ke warganya yang membutuhkan. Memang kesadaran warga sendiri (untuk menyalurkan kepada yang membutuhkan). Jadi RT nya mengunjungi warganya dan melihat rumahnya cukup besar sampai tiga lantai dan dia sadar sendiri untuk diberikan kepada warga yang membutuhkan," kata Kurniawan.

Menurutnya, bassis data untuk penerima bantuan didapat dari Dinas Sosial pada 11 April 2020.

"Kami dapat hari Sabtu kalau nggak salah. Nah itulah kenapa datanya kok bisa masuk seperti demikian (salah sasaran)," tutupnya. (Medcom/A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya