Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Ingin Tambah Penginapan Untuk Nakes, DKI Survei Hotel Swasta

Putri Anisa Yuliani
30/3/2020 19:25
Ingin Tambah Penginapan Untuk Nakes, DKI Survei Hotel Swasta
Tenaga medis tiba di hotel Grand Cempaka yang jadi salah satu tempat menginap selama pandemi Covid-19(MI/Andry Widyanto)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bidang perhotelan PT Jakarta Tourisindo (Jaktour) berencana menggandeng penginapan swasta untuk menyediakan fasilitas penginapan bagi tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pasien covid-19.

Hal itu karena bertambahnya jumlah kasus positif covid-19 di ibu kota, membuat semakin banyak nakes yang terjun menangani penyakit yang menyerang sistem pernapasan itu.

Untuk itu diperlukan semakin banyak kamar bagi tempat menginap nakes yang tidak bisa pulang ke keluarga karena khawatir menjadi pembawa (carrier) virus.

Saat ini Direktur Utama PT Jaktour Novita Dewi menyebut sedang melakukan survei kepada beberapa penginapan mengenai kelayakannya.

"Nah, hari ini keempat unit hotel sudah di buka dan hampir penuh. Nah, baru rencana mungkin kami tetapkan untuk melakukan survei untuk penginapan lain yang berminat," kata Novita saat dihubungi, Senin (30/3).

Saat ini empat hotel yang dikelola oleh Jaktour kapasitasnya sudah hampir penuh untuk diisi oleh para nakes.

Baca juga : Kerumunan Menurun, Warga Jabodetabek sudah Mulai Mengerti

"Yang Cempaka sama Al Hijrah itu untuk Tarakan sama Pasar Minggu. Kemudian yang Arcici Plumpang dan Arcici Sunter itu untuk RSKD Duren Sawit dan RSUD Koja," ungkap Novita.

Sebanyak 671 nakes menginap di 336 kamar dengan rincian di Grand Cempaka Business Hotel ada 438 nakes menggunakan 223 kamar.

Di D’Arcici Alhijrah Hotel ada 156 nakes menggunakan 73 kamar. Di D’Arcici Plumpang Hotel ada 47 nakes menggunakan 26 kamar. Di D’Arcici Sunter ada 30 nakes menggunakan 14 kamar.

Menurutnya penting untuk bisa menggandeng hotel lain. Sebab, permintaan untuk menyediakan fasilitas penginapan terus berdatangan baik dari RSUD maupun dari RS swasta.

Kapasitas maksimal kamar keempat hotel yang ditujukan bagi nakes sekitar 700 orang. Sementara Novita memprediksikan jumlah nakes yang harus disediakan fasilitas penginapan bisa mencapai seribu orang mengingat perkembangan kasus positif covid-19 yang terus bertambah.

"Keempat unit ini pasti tidak akan memenuhi kalau permintaannya nanti sampai seribuan estimasi kami. Makanya kami sedang mencoba membantu mencarikan alternatif yang lain," tukasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya