Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

PSI Desak Anies Segera Tambah Ventilator di RS Rujukan Covid-19

Insi Nantika Jelita
26/3/2020 17:24
PSI Desak Anies Segera Tambah Ventilator di RS Rujukan Covid-19
Petugas medis memeriksa alat bantu pernafasan (ventilator)(Antara/Muhammad Iqbal)

ALAT bantu pernafasan (ventilator) yang krusial untuk membantu pemulihan pasien Covid-19 semakin langka di sejumlah rumah sakit di DKI Jakarta. Anggota DPRD Anggara Wicitra Sastoamidjojo pun meminta Gubernur Anies Baswedan untuk mengalokasikan anggaran membeli ventilator.

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mengaku mendapat keluhan terkait minimnya ventilatir di fasilitas zintensive Care Unit (ICU) dari masyarakat.

"Tanpa ventilator, maka tingkat kematian akibat virus korona akan sangat tinggi. Karena itu, Pemprov DKI harus segera membeli banyak ventilator agar semua pasien dapat ditangani,” ujar Ara sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (26/3).

Ara mengingatkan, kejadian kelangkaan ventilator seperti di Italia atau Spanyol jangan sampai terjadi juga di Jakarta. Ia mengatakan dari informasi yang diketahui ada ribuan pasien kritis di Eropa yang harus ditangani, sedangkan rumah sakit hanya memiliki sedikit ventilator.

Baca juga : Anies: Jangan Biarkan Tenaga Medis Bertarung Sendirian

Akibatnya, dokter-dokter di Spanyol dan Italia harus memilih siapa yang akan diselamatkan dan siapa yang dibiarkan berjuang hidup sendiri tanpa alat bantu pernafasan.

"Ini tidak boleh terjadi di Jakarta. Harga ventilator sekitar Rp450 juta per unit. Kalau dibutuhkan sekurangnya 2.800 sampai 3.500 ventilator total biaya yang dibutuhkan antara Rp1,35 triliun sampai Rp1,69 triliun termasuk pajak, ” jelas Ara.

Dirinya mengaku sudah mengecek APBD 2020, menurutnya, ada beberapa pos anggaran yang bisa dialihkan antara lain pembangunan trotoar, sebagian pengadaan tanah, dan Formula E yang masing-masing nilainya Rp1,2 triliun.

Pemerintah harus siap dengan dengan skenario terburuk jika ada ribuan orang sakit kritis. Jika ini terjadi, maka akan ada konflik di rumah sakit akibat rebutan ventilator.

"Dari dua kegiatan itu saja totalnya mencapai Rp 3,6 triliun. Jangan sampai nanti banyak rakyat kecil terlantar dan tidak mendapatkan ventilator, lalu dibiarkan meninggal begitu saja,” pungkas Ara. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya