Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

PKS Mengaku Dukung Formula E karena Banyak Manfaat

Insi Nantika Jelita
24/2/2020 08:45
PKS Mengaku Dukung Formula E karena Banyak Manfaat
Jalanan di kawasan dalam Monumen Nasional (Monas) sudah diaspal untuk lintasan balap formula E.(MI/PIUS ERLANGGA)

KETUA Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohammad Arifin mengaku mendukung penuh ajang balapan Formula E yang diadakan di Monas. Menurutnya, event tersebut bakal mendatangkan manfaat yang banyak untuk Jakarta.

"Ini kan program mengangkat citra DKI Jakarta sebagai ibu kota. Jadi, kami support karena banyak manfaatnya ke DKI Jakarta," kata Arifin di Jakarta, Minggu (23/2).

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), telah menargetkan kedatangan sekitar 35 ribu wisatawan selama perhelatan Formula E 2020. Hal ini yang dianggap menjadi peluang emas DKI untuk meraih pendapatan.

Baca juga: Anies Ogah-ogahan Urus Banjir, Cepat Garap Formula E

Selain itu, Arifin juga meyakini perencanaan Formula E yang disiapkan Gubernur Anies Baswedan pasti sudah matang sehingga tidak ada aturan yang dilarang. Yakni Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya. Ia mengatakan Anies tidak melanggar aturan tersrebut.

"Kami mendukung apa yang sudah menjadi kebijakan gubernur. Pasti akan ada pertimbangan matang kenapa gubernur memilih Monas. Insha Allah tidak ada aturan yang dilanggar kalau Monas yang jadi pilihan. Serta tidak akan merusak sisi keaslian monas sebagai cagar budaya," tandas Arifin.

Berbeda dengan PKS, Fraksi PDI Perjuangan paling vokal menolak ajang balapan mobil berbasis listrik itu.

Anggota Komisi E dari partai berlambang banteng itu Merry Hotma secara tegas menolak Formula E. Ia tidak percaya Gubernur Anies Baswedan bisa memulihkan kawasan Monas setelah digelarnya event

"Bayangkan ribuan penonton akan hadir di lahan Monas itu. Kami tidak yakin ada pemulihan setelah itu dipugar. Saya sudah 10 tahun lebih di DPRD tidak pernah melihat ada konsistensi antara perencanaan dan pelaksanaan," kata Merry, pekan lalu. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya