Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Peneliti: Publik Khawatir Politik Uang di Pemilihan Wagub DKI

Putri Anisa Yuliani
22/2/2020 21:03
Peneliti: Publik Khawatir Politik Uang di Pemilihan Wagub DKI
Peneliti LKSP Hafidz Muftysani (kanan) dan pakar politik dari Universitas Negeri Jakarta Ubeidillah Badrun (kiri)(MI/Adam Dwi)

MAYORITAS publik mengkhawatirkan politik uang terjadi dalam pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta di DPRD DKI. Apalagi, pemilihan dilakukan secara tertutup.

Hal itu diungkapkan oleh peneliti Lembaga Kajian Strategis dan Pembangunan (LKSP) Hafidz Muftysani di Jakarta, Sabtu (22/2).

Baca juga: Dorong Pemilihan Wagub DKI Tertutup, PKS Pastikan PDIP Juga

Menurut dia, sebanyak 68% responden mengkhawatirkan terjadi politik uang dalam pemilihan wakil gubernur.

"Temuan yang jadi catatan, 68% warga khawatir ada transaksional di DPRD. Sementara sebanyak 24% warga mengaku resah akan adanya politik transaksional, serta 8% ragu-ragu. Ini catatan besar untuk teman-teman DPRD," kata Hafidz.

Baca juga: PKS Klaim Cawagubnya Dapat Kantungi Dukungan dari 4 Fraksi

Menurut dia, kekhawatiran itu antara lain disebabkan trauma masa lalu karena dulu saat Orde Baru juga kepala daerah dan wakil dipilih anggota DPR serta DPRD.

Baca juga: Survei Cawagub DKI Unggulkan Nurmanjah Lubis Dari Riza Patria

Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta Ubeidillah Badrun menyebut harus ada pelibatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi untuk menghindari politik transaksional.

"Bisa saja Ketua DPRD atau Ketua Panitia Pemilihan ini mengundang resmi kepada KPK dan ICW untuk mengawal. Apakah berani," tukasnya. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya