Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pembobol Rekening Ilham Bintang Lulusan SD

Tri Subarkah
06/2/2020 07:30
Pembobol Rekening Ilham Bintang Lulusan SD
Para tersangka digiring petugas setelah konferensi pers pengungkapan kasus pembobolan rekening bank dan kartu kredit di Polda Metro Jaya.(MI/MOHAMAD IRFAN)

POLDA Metro Jaya menangkap delapan orang tersangka tindak pidana pencurian hingga pembobolan nomor kartu SIM ponsel dan rekening bank milik wartawan senior Ilham Bintang.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan aksi yang diotaki Desar alias Erwin, 27, itu dilakukan dari Kecamatan Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan.

"D (Desar) merupakan otak dari tindak pidana ini. Dia ditangkap di Palembang, Sumatra Selatan," ujar Yusri dalam konforensi pers di Polda Metro Jaya, kemarin.

Akibat aksi Desar dkk ini, Ilham mengalami kerugian mencapai kurang lebih Rp300 juta. Uang itu dibobol dari dua bank, yakni Bank Commonwealth dan BNI.

"Dari Bank Commonwealth sekitar Rp200 juta lebih, kemudian dari Bank BNI sekitar Rp83 juta," papar Yusri.

Kanit 2 Subdit 4 Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kompol Hendro Sukmono, menambahkan Desar hanya lulusan SD.

Menurut Hendro, Desar mempelajari mekanisme pembobolan rekening orang lain berdasarkan pengalaman dari rekan-rekannya. "Saya kira dia cuma pengalaman. Saya suruh nulis aja susah. Dia lulusan SD. Belajarnya autodidak."

Hendro mengatakan daerah asal Desar di Kecamatan Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir, ini memang terkenal dengan sindikat pembobol rekening.

"Beberapa kasus sebelumnya kita ungkap perkara yang sama dari pelaku daerah yang sama. Di daerah itu rata-rata semuanya memiliki pekerjaan yang sama. Faktanya hampir semua yang kami ungkap dengan perkara yang modusnya seperti itu dari sana," papar Hendro.

Desar pada awalnya hanya bermodalkan database beberapa nasabah perbankan dan pemegang kartu kredit. Data itu berisi nama lengkap nasabah beserta pekerjaan, jabatan, nomor telepon, nomor kartu kredit, serta alamat. Namun, data itu dinilai kurang lengkap.

Untuk memetakan calon korban, lanjut Hendro, Desar memerlukan data sistem laporan informasi keuangan (SLIK) OJK.

Data itu diperoleh Desar dari tersangka Hendri Budi Kusumo, 24, yang merupakan pegawai IT Bank Bintara Pratama Sejahtera. SLIK OJK itu dijual Hendri seharga Rp100 ribu per data.

Selanjutnya, atas bantuan tersangka lain, Desar menduplikasi kartu SIM milik Ilham Bintang. Aksi itu dimulai dari pembuatan KTP palsu atas nama Ilham yang dibuat tersangka Jati, 32, tetapi menggunakan foto milik Arman, 52. Tersangka lain, yakni Teti, 45, dan Wasno, 51, lantas bertugas untuk datang ke Gerai Indosat di Bintaro, Tangerang Selatan, untuk membuat kartu SIM baru.

Setelah mendapatkan nomor ponsel Ilham Bintang yang baru, Desar selanjutnya mengulik surel Ilham dan mendapatkan informasi lengkap ihwal rekening bank Ilham. "Pelaku bermain beli barang online," jelas Hendro.

Sumber: Polda Metro Jaya/NRC

 

Sampai dengan saat ini, Hendro menyebut total korban dari kejahatan Desar sebanyak 19 orang. Dari seluruh korban tersebut, Desar meraup keuntungan hingga Rp1 miliar.

Juru bicara OJK, Sekar Putih Djarot, mengatakan bahwa SLIK merupakan sistem pelaporan dari LJK (Lembaga Jasa Keuangan) yang berisi fasilitas pinjaman debitur.

"OJK menegaskan bahwa SLIK merupakan sistem pelaporan dari LJK kepada OJK yang berisi data fasilitas pinjaman debitur dan bukan data simpanan nasabah," katanya. (Tri/Des/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya