Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
RATUSAN buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan sejumlah elemen buruh berencana menggelar unjuk rasa di depan Gedung Parlemen Senayan, Jakarta. Mereka telah berkumpul di pintu 10 Gelora Bung Karno (GBK) Senayan.
"Semua berkumpul dulu, nanti kita bergerak bersama-sama ke DPR," kata salah seorang orator dari mobil orator, Roji, di pintu masuk GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/1).
Baca juga: Ribuan Personel Amankan Demo Buruh di Depan Gedung DPR
Ini merupakan aksi awal mereka dalam memperjuangkan dan menolak omnibus law. Mereka khawatir jika omnibus law disahkan, akan merugikan hak buruh.
"Kita akan melakukan aksi sampai tengah malam. Kita tidak mau kesejahteraan kita tergadaikan," kata Roji.
Pantauan Medcom.id, ratusan buruh datang dengan menggunakan bus. Bus sudah mulai berdatangam sejak pukul 9:30 WIB. Massa diarahkan dengan tiga buah mobil komando jenis pickup berpengas suara. Lalu lintas di jalan Gerbang Pemuda, terpantau ramai lancar. Aksi ini bakal dikawal 6 ribu personil TNI-Polri.
"Kita terjunkan 6.013 personel untuk melakukan pengamanan demo buruh di DPR hari ini,"kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Jakarta, Senin (20/1).
Yusri mengatakan pengalihan arus di sekitaran Kompleks Parlemen disiapkan, namun masih bersifat situasional. Polisi bakal melihat situasi unjuk rasa sebelum merekayasa lalu lintas. (Medcom.id/OL-6)
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved