Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HARGA cabai rawit melambung tinggi di pasar-pasar tradisional di Jakarta hingga tembus Rp90ribu/kg.
Sekda DKI Jakarta Saefullah mengaku baru mengetahui hal tersebut. Ia menegaskan akan mengecek pasokan cabai rawit ke Perumda Pasar Jaya dan PT Food Station Tjipinang Jaya. Dua BUMD DKI itu khusus menangani masalah pangan kecuali daging ayam dan daging sapi yang khusus ditangani Perumda Dharma Jaya.
"Nanti saya cek apa mereka masih ada stok yang bisa dilepas untuk operasi pasar," kata Saefullah di Balai Kota, Kamis (16/1).
Mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu menyebut kondisi musim hujan membuat sejumlah komoditi pangan memang rawan terganggu terutama sayur mayur.
"Karena cuaca kan. Kalau musim hujan itu panen turun, karena sayur tumbuhnya tidak semestinya lebih cepat busuk saat over air," ujarnya.
Ia menegaskan akan menginstruksikan kepada PT Food Station Tjipinang Jaya untuk melepas stok cabainya jika harga cabai rawit terus meroket.
"Kita lihat mereka sudah lepas atau masih tahan. Kalau masih tahan lihat kondisinya. Kalau memungkinkan kita lepas untuk turunkan harga," ungkapnya. (OL-8)
Harga cabai rawit merah saat ini dijual Rp100 ribu per kilogram.
Cabai rawit hijau mengalami kenaikan harga dari sebelumnya Rp40 ribu per kilogram kini dijual Rp50 ribu per kilogram.
Kenaikan diduga terjadi karena pasokan yang minim, karena banyak petani yang gagal panen.
Di Pasar Atas Baru Cimahi, beras premium masih bertahan di harga Rp15.000 per kilogram
Harga cabai merah tanjung kenaikannya mencapai Rp30 ribu per kilogram. Semula harganya kisaran Rp50 ribu, sekarang melonjak tajam menjadi Rp80 ribu per kilogram.
Pelanggan mengeluh karena harganya sangat tinggi. Mereka terpaksa mengurangi pembelian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved