Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Segera Lakukan Naturalisasi Sungai

Insi Nantika Jelita
19/12/2019 08:40
Segera Lakukan Naturalisasi Sungai
Kendaraan melintasi banjir di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa (17/12/2019).(ANTARA FOTO/Jaya Kusuma)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta dinilai masih belum serius dan sigap mengupayakan penanganan banjir. Prioritas program lebih fokus dalam hal keindahan, bukan penataan naturalisasi sungai untuk mengatasi banjir.

Pendapat itu disampaikan Nirwono, pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Jakarta, dan anggota Komisi D Fraksi DPRD DKI Jakarta dari PDI Perjuangan, Yuke Yurike, secara terpisah di Jakarta, kemarin.

Untuk itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta melanjutkan penataan bantaran kali, rehabilitasi saluran air kota, dan segera membebaskan lahan relokasi permukiman warga, lahan untuk pelebaran badan sungai, dan penataan tepi sungai yang paling sering terkena banjir, seperti di Kali Pesanggrahan dan Kali Ciliwung.

"DKI harus segera menyepakati penataan normalisasi atau naturalisasi sungai secara harmonis," ujar Nirwono dalam keterangan tertulis, kemarin.

Penataan bantaran kali, tambahnya, sudah dua tahun tidak ada pembenahan. Pemprov DKI harus mengoptimalkan revitalisasi Situ Danau Embung Waduk (SDEW) untuk dikeruk dan dilebarkan.

"Jika perlu, (pemprov) merelokasi permukiman warga yang berada tepat di pinggiran SDEW, minimal 35-50 meter tepi SDEW itu bebas bangunan," jelasnya.

Hal senada juga dikatakan Yuke. Menurutnya, Anies dan jajarannya tidak mengupayakan pemeliharaan serta pengerukan waduk dan sungai di Jakarta. Saluran gorong-gorong dan saluran air lainnya juga tidak dipersiapkan untuk menghadapi musim penghujan yang sudah di depan mata.

"Tidak jelas roadmap yang dibuat Pak Gubernur untuk penanggulangan banjir pada 2020," ujarnya.

Saat dihubungi terpisah, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Juaini Yusuf, mengakui genangan air yang muncul di sejumlah ruas jalan di wilayah Jakarta saat hujan, Selasa (17/12), disebabkan kurangnya jumlah tali air dan banyak mengecilnya mulut sumber pembuangan air ke saluran. 

Selain kurang banyak dan lebarnya saluran air, lanjutnya, proyek revitalisasi trotoar juga menyebabkan genangan air.

"Kami memang harus menambah saluran air dan melebarkan mulut air. Kalau itu kami kerjakan, insya Allah sudah tidak ada genangan lagi di lokasi itu," ungkap Juaini. (Ins/Ssr/Put/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya