Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
POLITISI Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai pemimpin lemah, labil, dan tidak punya pendirian.
Cap tersebut disematkan setelah Anies menarik kembali penghargaan yang diberikan pada tempat hiburan Colosseum. Diduga kuat, ditariknya kembali penghargaan tersebut setelah Anies mendapat tekanan terutama dari ormas-ormas yang mendukung dia pada Pilgub lalu.
"Pembatalan itu menunjukkan Anies seorang yang LABIL. Pembatalan itu juga menunjukkan Anies pemimpin yg tak berani tanggung jawab, takut dengan netizen, dan tak punya prinsip," kata Ferdinand melalui akun Twitter @FerdinandHaean2, Selasa (17/12).
Di mata Ferdinand, Anies juga adalah pemimpin yang tidak berani bertanggung jawab dan mengorbankan anak buah dengan berkilah penghargaan yang diberikan kepada Diskotik Colosseum tersebut tanpa sepengatahuan dirinya sebagai Gubernur.
Baca juga: Anies Nonjob-kan Para Pejabat yang Menangkan Colosseum
Ada pun tanda tangan Gubernur pada piagam penghargaan tersebut bukan tanda tangan basah yang dibubuhkan Anies.
"Apakah berani Kadis Pariwisata mencetak penghargaan ke Colosseum dengan tanda tangan Gubernur DKI Jakarta @aniesbaswedan tanpa ada persetujuan? Tentu Tidak! Jadi alasan bukan tanda tangan basah itu hanya alasan lari dari tanggung jawab," lanjut Ferdinand.
Maka itu, ia meminta Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta yang disebut mengeluarkan piagam tersebut juga harus bertanggung jawab.
"Maka agar menjadi jernih, kita minta Dinas Pariwisata membuka dokumen rapat dan SK pembentukan juri pemberian penghargaan Adi Karya Wisata ke Colesseum. Ini penting untuk menunjukkan fakta siapa yang salah siapa yang bohong," tegas Ferdinand.
Pemprov DKI Jakarta membatalkan penghargaan Adikarya Wisata 2019 terhadap Colosseum. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga disebut memerintahkan pemeriksaan terhadap jajaran yang terlibat dalam tim penilai penghargaan untuk Colosseum. (OL-2)
Dengan dihapuskannya PT, setiap partai pemilu bisa mengajukan capres-cawapres di Pilpres 2029. Dengan begitu, para putra terbaik bangsa punya kesempatan jauh lebih besar untuk nyapres.
Akankah keduanya bakal memenangi pertandingan? Seberapa besar faktor Anies dan Jokowi dalam ikut menentukan sang kampiun?
Siapa sebenarnya yang menelikung Anies? Seperti apa takdir politik Anies selanjutnya?
Anies yang diusung oleh Partai NasDem sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024
Anies pun turun mencoba ikut memanen kol bersama para petani
Masyarakat menginginkan Indonesia yang lebih adil dan adil makmur bagi semua, bukan untuk sebagian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved