Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Jangan Pilih Wakil Gubernur Ecek-Ecek

Put/Ins/J-1
13/11/2019 09:05
Jangan Pilih Wakil Gubernur Ecek-Ecek
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi(MI/Tosiani)

KETUA DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menegaskan posisi wakil gubernur harus paham mengenai permasalahan yang ada di Ibu kota. Pasalnya, ia menganggap calon wakil gubernur (cawagub) saat ini bukan tokoh Jakarta.

"Saya dari awal selalu bicara bahwasanya wakil gubernur itu enggak kerja gampang lo, ini ibu kota. Yang jelas harus mengerti masalah Jakarta. Masa di antara dua partai pengusung enggak ada tokoh-tokoh Jakarta yang keliatan? Itu masalahnya," kata Prasetyo di Jakarta, Selasa (12/11).

Ada enam nama cawagub DKI yang diusung PKS dan Partai Gerindra. "Kalau dia (cawagub) ditaruh dari daerah masuk ke Jakarta kan banyak enggak mengertinya daripada mengertinya. Problem Jakarta enggak gampang dan harus berani. Kalau cuma jalanin rutinitas dan enggak ada terobosan ya enggak jalan. Janganlah," tegasnya.

Pengamat politik Djayadi Hanan pun menilai PKS harus segera membuat kesepakatan dengan Partai Gerindra mengenai nasib cawagub yang akan diusulkan ke DPRD DKI Jakarta. "Kesepakatan harus bulat dulu mau tetap mengusung dua nama yang sudah dipilih Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu, atau hendak memutuskan dua nama dari empat nama yang diajukan Gerindra," kata Djayadi.

Setelah kesepakatan terbentuk dan nantinya cawagub tetap diserahkan kepada kader PKS, Djayadi menegaskan PKS harus lebih gencar bergerilya melakukan lobi-lobi politik kepada anggota dewan penghuni gedung di Jalan Kebon Sirih.

Sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan menegaskan siapa pun wakil gubernurnya nanti, yang penting harus satu visi dengan dirinya.

"Dia ikut pada visi gubernur karena yang menjadi calon wakil itu sekarang tidak ada satu pun yang pernah ikut kampanye. Kalau ikut kampanye, pasti meresapi kan isi janjinya," ungkap Anies di Balai Kota Jakarta, kemarin.

Kedua, bisa bekerja sama. Anies percaya, kalau sudah pada fase ini, itu pasti fase orang-orang yang sanggup untuk kerja sama. Lalu, tegak lurus pada agenda gubernur, jangan bawa agenda sendiri.

"Kalau bawa agenda sendiri, ada deal-deal sendiri, kita tidak tahu tuh nanti seperti apa. Jadi, ikut pada apa yang sudah menjadi janji gubernur," tambahnya. (Put/Ins/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya