Polwan Terpapar Radikalisme Terafiliasi Jaringan JAD Bekasi

Ferdian Ananda Majni
09/10/2019 20:10
Polwan Terpapar Radikalisme Terafiliasi Jaringan JAD Bekasi
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra(MI/Saskia Anindya Putri )

KEPALA Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra, mengatakan, pihaknya menduga anggota Polda Maluku Utara Bripda Nesti Ode Samili, 23, sudah terpapar paham radikalisme yang terafiliasi jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi.

"Ditandai dengan yang bersangkutan aktif terafiliasi dengan JAD. Ini jelas ada kaitan dengan saudara Abuzi, jaringan teroris yang kita amankan 2 minggu lalu di Bekasi," kata Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (9/10).

Asep memastikan Bripda Nesti telah lama terpapar paham radikalisme dengan mempelajari secara otodidak melalui media sosial.

"Pertama hasil pemeriksaa terpaparnya sudah begitu dalam, dilihat dari medsos yang dipelajarinya," sebut Asep.

Dia menyebut tim dari Densus 88 masih mendalami kemungkinan Bripda Nesti membocorkan informasi tentang kepolisian kepada JAD tersebut.

"Masih kita dalami (kemungkinan Bripda Nesti jadi informan teroris). Yang jelas, dia ini aktif bangun hubungan dengan JAD," lanjutnya.


Baca juga: DPRD DKI Minta Pelantikan Pimpinan Definitif Pada Senin Depan


Sebelumnya, Asep mengatakan Densus 88 Antiteror tengah menyelidiki terkait kemungkinan polwan Bripda Nesti yang diduga terpapar paham radikalisme menyebarkannya kepada anggota kepolisian lainnya.

"Masih didalami apakah sempat memaparkan ke anggota lain, apakah terafiliasi dengan jaringan teroris lain masih didalami," kata Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Menurutnya, Densus 88 masih mengidentifikasi kemungkinan Bripda Nesti terlibat kelompok teroris yang ada di tanah air. Namun, sejauh ini anggota polisi wanita itu mengenal dan belajar mandiri terkait radikalisme dari media sosial.

"Dia terpapar paham radikal karena belajar secara mandiri di media sosial dan masih didalami apa dia terafiliasi dengan jaringan teroris di dalam negeri," sebutnya.

Diberitakan, Bripda Nesti ditangkap untuk kedua kali dengan dugaan kasus serupa. Nesti diduga berpaham terhadap kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Pada Minggu (26/5) Nesti ditangkap oleh Polda Jawa Timur saat mendarat di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur. Rencananya, ia menuju ke Surabaya menggunakan identitas palsu. Kemudian Nesti kembali ditangkap oleh Densus 88 Antiteror di Yogyakarta. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya