Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
DINAS Lingkungan Hidup DKI Jakarta meminta kepada para pengusaha UKM yang bergerak di bidang peleburan alumunium dan pembakaran arang di Cilincing, Jakarta Utara, beralih profesi.
Pasalnya polusi udara yang dihasilkan dari usaha tersebut dinyatakan berbahaya karena melebihi ambang baku mutu energi berdasarkan pemeriksaan dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara.
Polusi yang buruk ini pun tidak luput dari protes warga sekitar. Warga sekitar berulang kali melakukan protes atas kegiatan pembakaran arang dan peleburan alumunium yang dilakukan oleh puluhan UKM tersebut.
"Dari hasil rapat koordinasi yang dilakukan oleh Camat dan Lurah Cilincing serta pengusaha arang dan peleburan alumunium dan dilakukan pendekatan persuasif yang berhasil menyepakati beberapa hal di antaranya para pengusaha menyanggupi penghentian kegiatan pembakaran arang dan alumunium dan beralih profesi menjadi penyalur arang dari luar kota," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/9).
Baca juga: Lampaui Ambang Baku Mutu, DLH DKI Siapkan Sanksi bagi Industri
Hasil kesepakatan yang dicapai juga berkaitan pemilik usaha meminta waktu selama satu bulan untuk menyelesaikan pesanan dan kewajiban usaha kepada pihak lain. Kemudian dalam menyelesaikan kewajiban dan pesanan itu, para pengusaha pembakaran arang dan alumunium juga bersedia hanya melakukan pembakaran pukul 18.00- 06.00 WIB.
"Apabila ada laporan pengaduan warga terkait pencemaran kegiatan usaha pembakaraan arang dan alumunium kembali akan dilakukan kajian ulang atas kesepakatan tersebut," ungkapnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Utara mendapat aduan warga Kelurahan Cilincing terkait adanya polusi yang dihasilkan dari kegiatan usaha pembakaran arang dan peleburan alumunium.
Lokasi pembakaran arang dan peleburan alumunium terletak di Jalan Inspeksi Cakung Drain, Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Lahan tersebut milik Kopro Pengendalian Banjir Provinsi DKI Jakarta.
Pada 25-26 Mei 2016 pernah dilakukan pengukuran kualitas udara ambien di sekitar lokasi kegiatan pembakaran arang dan peleburan alumunium selama 24 jam oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta (BPLHD kini menjadi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta) di empat titik, yaitu di lokasi SDN 07 Pagi Cilincing, SDN 07 Pagi Cilincing, area TPU Semper serta akses jalan TPU Semper
Hasil analisa didapati parameter NO2 dan H2S melebihi baku mutu. Paparan NO2 dengan kadar 5 ppm selama 10 menit pada manusia menyebabkan kesulitan dalam bernapas dan H2S menyebabkan bau yang mengganggu kenyamanan lingkungan
Pada 11 Maret 2019 Sudin LH Jakarta Utara kembali melakukan verifikasi lapangan. Di lokasi tersebut didapati 23 kegiatan usaha pembakaran arang yang beroperasi 24 jam nonstop dan 2 kegiatan usaha peleburan alumunium.(OL-5)
Polusi udara yang semakin memburuk di Jakarta, menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus radang tenggorokan di masyarakat.
Partikel PM2.5 dan PM10 yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), mengi, asma sampai kematian berlebih termasuk sakit jantung.
Polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Paparan polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Kualitas udara Jakarta tercatat berada pada urutan kedua sebagai kota paling berpolusi di Indonesia, setelah Tangerang Selatan, Banten dengan poin 191.
Kualitas udara Jakarta bukan hanya soal isu lingkungan, tapi juga soal kesehatan publik dan stabilitas ekonomi di wilayah urban.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved